Laporan Diskusi Kelompok "Relasi Makna" tanggal 30 April 2014
Tugas Semantik
Dosen: Roziah, S.Pd, M.A.
Nama: Yulia Marzuki
NPM: 116211967
Kelas: 6F
Tugas Semantik
Dosen: Roziah, S.Pd, M.A.
Nama: Yulia Marzuki
NPM: 116211967
Kelas: 6F
Soal Pertanyaan:
1. Apakah sinonim antar dua buah kata yang
berbeda selamanya memiliki arti yang sama?
2. Jelaskan letak antonim pada tataran
bahasa, seperti tataran morfem, tataran kata, tataran frase, dan tataran
kalimat!
3. Mengapa penggunaan istilah oposisi
(lebih tepat daripada penggunaan istilah antonimi)?
4. Jelaskan dengan singkat perbedaan oposisi
hubungan, oposisi hierarkial, dan oposisi majemuk!
5.  Jelaskan maksud dari konsep hiponimi dan
hipermini mudah diterapkan pada kata benda tetapi sukar pada kata kerja dan
kata sifat!
6. Jelaskan bagaimana membedakan
bentuk-bentuk polisemi dengan homomimi!
7.  Mengapa perbedaan ambiguitas berasal
dari gramatikal yang lebih besar?
8. Jelaskan redundansi dalam bentuk kalimat
dan bentuk ujaran apa saja yang digunakan!
Jawaban:
1. Menurut saya, setiap antar dua buah kata
yang berbeda selamanya memiliki arti yang sama, contohnya: makna kata buruk dan
jelek. Dari kata tersebut tidak persis sama, namun maknanya kurang lebih sama,
kesamaannya tidak bersifat mutlak, tergantung kepada penuturnya menggunakan
kata tersebut.
2.  Letak antonim pada tataran bahasa itu
terikat, antonim antar kalimat misalnya: dia sakit dan dia tidak sakit, antonim
antar frase misalnya: secara teratur dan secara tak teratur, sedangkan antonim
antar kata misalnya: dalam bahasa inggris terdapat kata thankful dan thankless.
3.  Karena istilah oposisi lebih menjelaskan
secara detail, dimana istilah oposisi menjelaskan menggunakan poin-poin atau
bagian-bagian dari oposisi itu sendiri, sedangkan antonim tidak menjelaskan
secara detail.
4. Perbedaannya adalah oposisi hubungan
yaitu makna kata yang bersifat saling melengkapi, contohnya: kata menjual
beroposisi dengan kata membeli. Oposisi hierarkial yaitu makna kata yang
menyatakan suatu deret jenjang atau tingkatan, contohnya: pendek dan panjang,
berat dan ringan. Sedangkan oposisi majemuk yaitu oposisi diantara dua buah
kata, contohnya: mati-hidup, menjual-membeli,jauh-dekat, dan prajurit opsir.
5. Karena konsep hiponimi dan hipernimi
biasanya ditemukan dalam kata benda bukan kata sifat atau kata kerja. Contoh hiperniminya
kata bunga, dan hoponiminya yaitu kata anggrek, melati, mawar, kamboja.
6. Perbedaanya ialah bahwa homonimi
bukanlah sebuah kata, melainkan kata, melainkan sebuah kata atau kebetulan
bentuknya sama. Sebaliknya bentuk-bentuk polisemi adalah sebuah kata yang
memiliki makna lebih dari satu, dan karena polisemi adalah sebuah kata maka di
dalam kamus didaftarkan sebagai sebuah entri. Perbedaanya satu lagi yaitu
makna-makna pada bentuk-bentuk homonimi tidak ada kaitannya sama sekali antara
yang satu dengan yang lain.
7.  Karena ambiguitas sering diartikan
sebagai kata yaang bermakna ganda.
8. Redudansi sering diartikan sebagai
berlebih-lebihan pemakaian unsur segmental dalam suatu bentuk ujara, umpamanya
kalimat Bola di tendang si Tulus
maknanya tidak akan berubah bila dikatakan Bola
di tendang oleh si Tulus. Pemakaian kata oleh pada kalimat kedua dianggap
sebagai sesuatu redudansi yang berlebih-lebihan dan sebenarnya tidak perlu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar