MEDIA PEMBALAJARAN BAHASA INDONESIA 
DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI 
(POWER POINT)
PENDAHULUAN
            Menurut paradigma
behavioristik, belajar merupakan transmisi pengetahuan dari expert ke novice.
Berdasarkan konsep ini, peran guru adalah menyediakan dan menuangkan informasi
sebanyak-banyaknya kepada siswa. Guru mempersepsi diri berhasil dalam pekerjaannnya
apabila dia dapat menuangkan pengetahuan sebanyak- banyaknya ke kepala siswa
dan siswa dipersepsi berhasil apabila mereka tunduk menerima pengetahuan yang
dituangkan guru kepada mereka. 
Praktek
pendidikan yang berorientasi pada persepsi semacam itu adalah bersifat
induktrinasi, 
sehingga
akan berdampak pada penjinakan kognitif para siswa, menghalangi perkembangan
kreativitas siswa, dan memenggal peluang siswa untuk mencapai higher order
thinking.
Akhir-akhir
ini, konsep belajar didekati menurut paradigma konstruktivisme. Menurut paham
konstruktivistik, belajar merupakan hasil konstruksi sendiri (pebelajar)
sebagai hasil interaksinya terhadap lingkungan belajar. Pengkonstruksian
pemahaman dalam ivent belajar dapat melalui proses asimilasi atau akomodasi. Secara
hakiki, asimilasi dan akomodasi terjadi sebagai usaha pebelajar untuk
menyempurnakan atau merubah pengetahuan yang telah ada di benaknya (Heinich,
et.al., 2002). Pengetahuan yang telah dimiliki oleh pebelajar sering pula
diistilahkan sebagai prakonsepsi. Proses asimilasi terjadi apabila terdapat
kesesuaian antara pengalaman baru dengan prakonsepsi yang dimiliki pebelajar.
Sedangkan proses akomodasi adalah suatu proses adaptasi, evolusi, atau
perubahan yang terjadi sebagai akibat pengalaman baru pebelajar yang tidak
sesuai dengan prakonsepsinya.
            Tinjauan filosofis, psikologi
kognitif, psikologi sosial, dan teori sains sepakat menyatakan bahwa belajar
merupakan suatu proses perubahan (Dole & Sinatra, 1998). Siswa sendiri yang
melakukan perubahan tentang pengetahuannya. Peran guru dalam pembelajaran
adalah sebagai fasilitator, mediator, dan pembimbing. Jadi guru hanya dapat
membantu proses perubahan pengetahuan di kepala siswa melalui perannya
menyiapkan scaffolding dan guiding, sehingga siswa dapat mencapai tingkatan
pemahaman yang lebih sempurna dibandingkan dengan pengetahuan sebelumnya. Guru
menyiapkan tanggga yang efektif, tetapi siswa sendiri yang memanjat melalui
tangga tersebut untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam. Berdasarkan paradigma
konstruktivisme tentang belajar tersebut, maka prinsip media mediated
instruction menempati posisi cukup strategis dalam rangka mewujudkan ivent
belajar secara optimal. Kegiatan belajar yang optimal merupakan salah satu
indikator untuk mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal pula. Hasil
belajar yang optimal juga merupakan salah satu cerminan hasil pendidikan yang
berkualitas. Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya guru yang mampu
dan siap berperan secara profesional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat
(Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001).
             Dalam era perkembangan Iptek
yang begitu pesat dewasa ini, profesionalisme guru tidak cukup hanya dengan
kemampuan membelajarkan siswa, tetapi juga harus mampu mengelola informasi dan
lingkungan untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa (Ibrahim, et.al., 2001).
Konsep lingkungan meliputi tempat belajar, metode, media, sistem penilaian,
serta sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mengemas pembelajaran dan
mengatur bimbingan belajar sehingga memudahkan siswa. Dampak perkembangan Iptek
terhadap proses pembelajaran adalah diperkayanya sumber dan media pembelajaran,
seperti buku teks, modul, overhead transparansi, film, video, televisi, slide,
hypertext, web, dan sebagainya. Guru profesional dituntut mampu memilih dan
menggunakan berbagai jenis media pembelajaran yang ada di sekitarnya.
Seiring dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual,
audial, projected still media, maupun projected motion media bisa dilakukan
secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi Media.
Mengingat Penggunaan media dipandang penting dalam membantu pencapaian tujuan
pembelajaran. Maka, penyiapan media pembelajaran menjadi salah satu tanggung
jawab dari guru. Namun yang jadi persoalan, terkadang guru kurang
memperhatrikan betapa pentingnya sebuah media dalam pembelajaran, akibatnya
selama ini masih banyak guru yang mengajar dengan asal-asalan, apa adanya dan
terkesan hanya sekedar memenuhi target saja. Padahal tugas guru salah satunya
adalah mengemas suatu pembelajaran semenarik mungkin, sehingga pembelajaran
bukan merupakan suatu beban melainkan sebagai pengalaman siswa yang
menyenangkan. Dan sekali lagi itu semua tidak akan terlepas dari peran sebuah
media pembelajaran. 
Sejalan
dengan itu, meluasnya kemajuan bidang komunikasi dan teknologi serta tingginya
dinamika dalam dunia pendidikan semakin meluas pula tuntutan dan peluang
penggunaan media yang lebih maju dan bervariasi di dalam proses pembelajaran.
Terutama, dengan semakin berkembangnya teknologi komputer, berbagai kemungkinan
dan kemudahan ditawarkan di dalam upaya memberi solusi terhadap berbagai
masalah pembelajaran, terlebih untuk pengembangan media. Teknologi kumputer
menawarkan berbagai kemungkinan dan kemudahan menghasilkan dan mengolah
audio-visual sehingga pembuatan media pembelajaran yang lebih maju dan variatif
dapat dilakukan.
Makalah
ini menyajikan ringkasan mengenai pengrtian dan manfaat media pembelajaran;
landasan penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar;
perangkat dan klasifikasi media pembelajaran; karakteristik media pembelajaran;
serta mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan dari seuatu media tersebut.
Ringkasan ini diharapkan dapat berperan sebagai salah satu pendukung bagi para
guru untuk menuju pemenuhan tuntutan profesionalisme.
Tujuan Penulisan
1. Pengertian, jenis, dan fungsi dari media pembelajaran.
2. Pengertian, jenis, dan fungsi dari media pembelajaran konvensional.
3. Pengertian, jenis, dan fungsi dari media pembelajaran moderen.
4. Keunggulan dan kelemahan dari media pembelajaran konvensional dan media
pembelajaran modern.
5. Contoh penggunaan media pembelajaran konvensional dan media pembelajaran
modern. 
ISI DAN PEMBAHASAN
1. Media Pembelajaran
1.1
Pengertian Media Pembelajaran 
               Media berasal dari bahasa
latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti
“Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan
penerima pesan. sedangkan menurut pengertian kamus media adalah alat, sarana
komunikasi, penghubung, atau yang terletak di antara dua pihak (orang,
golongan, dsb). Jika media itu digunakan di dalam proses pembelajaran disebut
“media pembelajaran”. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media
pembelajaran menurut cara dan sudut pandang mereka masing-masing. Pengertian
yang paling umum di antaranya dikemukakan oleh E. De Corte, yaitu “Suatu sarana
nonpersonal (bukan manusia) yang digunakan atau disediakan oleh tenaga
pengajar, yang memegang peranan dalam proses belajar-mengajar, untuk mencapai
tujuan instruksional”, (Winkel, 1989: 187). Oemar Hamalik (1982: 23) dengan
menggunakan istilah media pendidikan mengartikannya sebagai alat, metode, dan
teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antara guru dengan peserta didik dalam proses pendidikan di sekolah.
Pengertian ini secara eksplisit menyatakan bahwa peran media dalam proses
pembelajaran membawa pengaruh terhadap pencapaian hasil pembelajaran. Kemudian,
positif-tidaknya pengaruh media tersebut lanjut Winkel bergantung pada
kesesuaian media yang dipilih dengan tujuan instruksional khusus, materi
pelajaran, prosedur didaktik, serta sifat dan kecenderungan peserta didik,
(Winkel, 1989: 189). 
Sementara
itu, Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi
pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara
itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan
sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa
media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di
atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta
didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta
didik.
Brown
(1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada
mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk
mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke
–20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio,
sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini
penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan
interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
Sayhusaini
dalam
(http://sayhusaini.blogspot.com/2009/03/macam-macam-media-pembelajaran-dan.html)
menyatakan bahwa Media pembelajaran merupakan komponen intruksional yang
melliputi pesan, orang, dan peralatan. Sedangkan Menurut syaifulbahri djamarah
dan aswan zain, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau
informasi pesan.
Dari
semua definisi yang telah dipaparkan di atas jelas bahwasanya media
pembelajaran merupakan suatu sarana yang penting dalam sebuah proses belajar
mengajar, terutama untuk membantu merangsang kerja otak siswa dengan berbagai
pengalaman yang menarik, sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan,
berkesan, bermakna. 
1.2 Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran
Media
pembelajaran merupakan komponen intruksional yang melliputi pesan, orang, dan
peralatan. Menurut syaifulbahri djamarah dan aswan zain,media merupakan wahana
penyalur informasi belajar atau informasi pesan. Dalam perkembangannya media
pembelajaran pastilah mengikuti perkembangan teknologi. Berdasarkan
perkembangan teknologi tersebut, media pembelajaran dikelompokkan kedalam empat
kelompok yaitu:
a. Media hasil teknologi cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi,
seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses percetakan
mekanisatau photografis. Kelompok media hasil teknologi cetak antara lain:
teks, grafik, foto atau representasi fotografik.
Karakteristik media cetak:
a. Teks dibaca secara linier.
b. Menampilkan komunikasi secara satu arah dan reseptif 
c. Ditampilkan secara statis atau diam.
d. pengembangannya sangat bergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan
e. Berorientasi atau berpusat pada siswa. 
Pendekatan
yang berorientasi pada siswa adalah pendekatan dalam belajar yang ditekankan
pada ciri-ciri dan kebutuhan siswa secara individual. Sedang lembaga pendidikan
dan para pengajar berfungsi dan berperan sebagai penunjang saja. Sistem
pendekatan yang berorientasi pada siswa ini didesainsedemikian rupa. Sehingga
siswa dapat belajardengan sistem yang luwes yang diarahkan agar siswa dapat
membenntuk gaya belajarnya masingmasing. Dalam hal ini guru dan lembaga
berperan sebagai penunjang, fasilitator dan semangat pada siswa yang sedang
belajar. 
b. Media hasil teknologi audio-visual
Teknologi
audi-visual cara menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan
elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio-visual. Penyajian pengajaran
secara audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses
pembelajaran, seperti , mesin proyektor film, tape rekorder, proyektor visual
yang lebar.
Karakteristik:
1. Bersifat linear
2. Menyajikan visual yang dinamis
3. Digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh perancang 
4. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak
5. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behafiorisme dan kognitif
6. Berorientasi pada guru 
Pendekatan
yang berorientasi pada guru atau lembaga adalah sistem pendidikan yang
konfensional dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan penuh
oleh para guru dan staf lembaga penndidikan. Dalam sistemini guru
mengkomunikasikan pengethuannya kepada siswa dalam bentuk pokok bahasan dalam
beberapa macam bentuk silabus. Biasanya pembalajaran berlangsung dan selesai
dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan metode mengajar yang dipakai tidak
beragam bentuknya, biasanya menggunakan metode ceramah dengan pertemuan tatap
muka (face to face) 
c. Media hasil teknologi yang berdasarkan computer
Teknologi
berbasis computer merupakan cara menghasilka atau menyampaikanmateri dengan
menggunakan sumber-suber yang berbasis micro-prosesor. Berbagai aplikasi teknologi
berbasis komputer dalam pembelajaran umumnya dikenal sebagai computer assisted
instruction. Aplikasi tersebut apabila dilihat dari cara penyajiandan tujuan
yang ingin dicapai melipiti tutorial,penyajian materi secara bertahap, drills
end practice latihan untuk membantu siswa menguasai materi yang telah
dipelajari sebelumnya, permainan dan simulasi (latihan untuk mengaplikaskan
pengetahian dan keterampilan yang baru dipelajari dari, dan basis data(sumber
yang dapat membantu siswa menambahh informasi dan pengetahuan sesuai dengan
keinginan masing-masing)
Karakteristik media hasil teknologi yang berdasarkan komputer:
l. Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial atau secara linear
a. Dapat digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang
b. Gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan simbol dan grafik
c. Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini
d. Beroriatasi pada siswa dan melibatkan interaktifitas siswa yang tinggi
e. Informasi dapat diatur atau ditata ulang oleh pemakai
f. Media hasil gabungan tenologi cetak dan teknologi computer
Teknologi
gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang
menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer.
Komputer yang memiliki kemampuan yang hebat seperti jumlah random akses memori
yang besar, hard disk yang besar, dan monitor yang beresolusi tinggi ditambah
dengan pararel(alat-alat tambahan), seperti: vidio disk player, perangkat keras
untuk bergabung dalam suatu jaringan dan sistem audio. 
g. Dapat digunkan secara acak, sekuensial, linear
h. Dapat digunakan sesuai keinginan siswa, bukan saja dengan direncanakan dan
inginkan oleh perancangnya
j. Gagasan disajikan secara realistik sesuai dengan pengalaman siswa, menurut
apa yang relefan dengan siswa dan dibawah pengendalian siswa
k. Prinsip ilmu kognitif dan konstruktifisme ditetapkan dalampengembangan dan
penggunaanpelajaran
l. Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga pengetahuan
dikuasai jika pengetahuan itu digunakan
m. Bahan-bahan pelajaran melibatkan interaktif siswa
n. Bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber
Selain pembagian itu ada lagi pembagian media pembelajaran menurut jenis, daya
liput, dan bahannya.
(http://sayhusaini.blogspot.com/2009/03/macam-macam-media-pembelajaran-dan.html)
1.3 Peran dan Fungsi Media Pembelajaran 
Media
dalam sebuah pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dan strategis
dalam mencapai tujuan pembelajaran . pembelajaran akan berjalan lebih bermakna
dengan pemilihan media yang pas atau sesuai. Kemp dkk (1985) dalam Yudi Nugraha
menjabarkan peran media di dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
a. Penyajian materi ajar menjadi lebih standar.
b. Penyusunan media yang terencana dan terstruktur dengan baik membantu pengajar
untuk menyampaikan materi dengan kualitas dan kuantitas yang sama dari satu
kelas ke kelas yang lain.
c. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
d. Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif
e. Materi pembelajaran dapat dirancang, baik dari sisi pengorganisasian materi
maupun cara penyajiannya yang melibatkan siswa, sehingga siswa menjadi lebih
aktif di dalam kelas.
f. Media dapat mempersingkat penyajian materi pembelajaran yang kompleks,
misalnya dengan bantuan video. Dengan demikian, informasi dapat disampaikan
secara menyeluruh dan sistematis kepada siswa.
g. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
h. Penyajian pembelajaran dengan menggunakan media yang mengintegrasikan
visualisasi dengan teks atau suara akan mampu mengkomunikasikan materi
pembelajaran secara terorganisasi. Dengan menggunakan media yang lebih
bervariasi, maka siswa akan mampu belajar dengan lebih optimal.
i. Dengan media yang makin lama makin canggih maka kegiatan pembelajaran tidak
hanya dilakukan di dalam kelas saja tetapi bisa di mana saja. Misalnya, dengan
teleconference pengajar dari luar kota bisa memberikan materinya, atau dengan
CD peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran melalui media secara
mandiri sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini seperti halnya Anda yang jarak
jauh bisa menggunakannya.
Sementara
itu, dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan lingkungan, fungsi media
dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang mungkin
timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan media (Gerlach &
Ely dalam ibrahim, et.al., 2001) adalah sebagai berikut. Pertama, kemapuan
fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu
obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret,
direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat
ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya. Kedua, kemampuan
manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan
berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah
ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-ulang penyajiannya.
Ketiga, kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar
jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau
Radio. 
Hambatan-hambatan
komunikasi dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut. Pertama,
verbalisme, artinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak mengetahui
artinya. Hal ini terjadi karena biasanya guru mengajar hanya dengan penjelasan
lisan (ceramah), siswa cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru.
Kedua, salah tafsir, artinya dengan istilah atau kata yang sama diartikan
berbeda oleh siswa. Hal ini terjadi karena biasanya guru hanya menjelaskan secara
lisan dengan tanpa menggunakan media pembelajaran yang lain, misalnya gambar,
bagan, model, dan sebagainya. Ketiga, perhatian tidak berpusat, hal ini dapat
terjadi karena beberapa hal antara lain, gangguan fisik, ada hal lain yang
lebih menarik mempengaruhi perhatian siswa, siswa melamun, cara mengajar guru
membosankan, cara menyajikan bahan pelajaran tanpa variasi, kurang adanya
pengawasan dan bimbingan guru. Keempat, tidak terjadinya pemahaman, artinya
kurang memiliki kebermaknaan logis dan psikologis. Apa yang diamati atau
dilihat, dialami secara terpisah. Tidak terjadi proses berpikir yang logis
mulai dari kesadaran hingga timbulnya konsep. Pengembangan media pembelajaran
hendaknya diupayakan untuk memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh
media tersebut dan berusaha menghindari hambatan-hambatan yang mungkin muncul
dalam proses pembelajaran
Yudi Nugraha dalam (http://yudinugraha.com) menjelaskan ada dua fungsi utama
media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi pertama media adalah sebagai
alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media sumber belajar.
Kedua fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam ulasan di bawah ini.
1. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang
bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu,
tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa
media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe,
grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang
tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar
menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin
terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan rumit/kompleks. Sebagai alat
bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan
pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan
bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu
yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan
menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan
media.
2. Media pembelajaran sebagai sumber belajar.
Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah
segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk
belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan
menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam
lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber
belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar
oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa.
Dari dua fungsi utama media di atas maka secara rinci, fungsi media dalam
proses pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Dengan perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain,
siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah. 
2. Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh,
berba- haya, atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di
hutan, keadaan dan kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati
secar langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu
besar atau terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket siswa dapat
memperoleh gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit
listrik, dengan slide dan film siswa memperoleh gambaran tentang bakteri,
amuba, dan sebaginya.
4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung.
Misalnya, rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.
5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung
karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film atau video
siswa dapat mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan
sebagainya. 
6. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk
didekati. Dengan slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi, gunung
meletus, pertempuran, dan sebagainya.
7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan.
Denganmenggunakan model/benda tiruan siswa dapat memperoleh gambaran yang
jelastentang organ-organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, alat
pencernaan, dansebagainya.
8. Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau
fotosiswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat
ukuran,warna, dan sebagainya.
9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat.
Denganvideo, proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak dapat
diamatihanya dalam waktu beberapa menit. Bunga dari kuncup sampai mekar
yangberlangsung beberapa hari, dengan bantuan film dapat diamati hanya dalam
beberapa
10. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat.
Denganbantuan film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat
tinggi,teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat
tertentu dihentikan.
11. Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung.
Denganfilm atau video dapat dengan mudah siswa mengamati jalannya mesin 4 tak,
2 tak,dan sebagainya.
12. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari sutau alat. Dengan diagram,
bagan,model, siswa dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara
langsung.
13. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama.
Setelah siswa melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian
dapat mengamatisecara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan menggunakan
film atau video (memantapkan hasil pengamatan).
14. Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek
secaraserempak. Dengan siaran radio atau televisi ratusan bahkan ribuan
mahasiswa dapat mengikuti kuliah yang disajikan seorang profesor dalam waktu
yang sama.
15. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing.
Dengan modul atau pengajaran berprograma, siswa dapat belajar sesuai dengan
kemampuan, kesempatan, dan kecepatan masing-masing.
Dari definisi, jenis, peran dan fungsi dari media pembelajaran yang dipaparkan
di atas tentulah seorang guru akan mampu mengidentifikasi media yang sesuai
dengan yang dibutuhkan siswa. Untuk lebih jelasnya untuk selanjutnya akan
dibahas secara lebih mendalam mengenai perbedaan antara media pembelajaran
konvensional dengan media pembelajaran moderen.
2. Media Pembelajaran Konvensional.
Teknologi
baru terutama multimedia mempunyai peranan semakin penting dalam proses
pembelajaran. Banyak orang percaya bahwa multimedia akan dapat membawa kita
kepada situasi belajar dimana learning with effort akan dapat digantikan dengan
learning with fun. Jadi proses pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, tidak
membosankan akan menjadi pilihan tepat bagi para guru. Sistem pembelajaran yang
selama ini dilakukan yaitu sistem pembelajaran konvensional (faculty teaching),
kental dengan suasana instruksional dan dirasa kurang sesuai dengan dinamika
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat. Lebih dari itu
kewajiban pendidikan dituntut untuk juga memasukkan nilai-nilai moral, budi
pekerti luhur, kreatifitas, kemandirian dan kepemimpinan, yang sangat sulit
dilakukan dalam sistem pembelajaran yang konvensional. Sistem pembelajaran
konvensional kurang fleksibel dalam mengakomodasi perkembangan materi
kompetensi karena guru harus intensif menyesuaikan materi 
pelajaran dengan perkembangan teknologi terbaru.
1. Pengertian Media Pembelajaran Konvensional
a. Pengertian Media
Istilah media merupakan bentuk jamak dari medium secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Dalam pengertian ini perlu dicermati apakah media itu
statis atau dinamis.
 Gagne (1970)v
Media pendidikan adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan mahasiswa yang
dapat merangsang mahasiswa untuk belajar.
 Briggs (1970)v
Media pembelajaran adalah sarana untuk memberikan perangsang bagi belajar
supaya proses belajar terjadi.
b. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dipergunakan untuk menyalurkan
pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan si
belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja,
bertujuan dan terkendali.
c. Pengertian Pembelajaran Konvensional
Menurut Djamarah (1996) metode pembelajaran konvensional adalah metode
pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak
dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru
dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam pembelajaran
sejarah metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan
penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan.
Menurut Roestiyah N.K. (1998) cara mengajar yang paling tradisional dan telah
lama dijalankan dalam sejarah Pendidikan ialah cara mengajar dengan ceramah. Sejak
duhulu guru dalam usaha menularkan pengetahuannya pada siswa, ialah secara
lisan atau ceramah. Pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran
yang biasa dilakukan oleh para guru. Bahwa, pembelajaran konvensional
(tradisional) pada umumnya memiliki kekhasan tertentu, misalnya lebih
mengutamakan hapalan daripada pengertian, menekankan kepada keterampilan
berhitung, mengutamakan hasil daripada proses, dan pengajaran berpusat pada
guru.
Pembelajaran konvensional adalah Pembelajaran yang monoton (tidak kreatif),
hanya mendengarkan guru berceramah (pasif, tidak aktif), kurangnya transfer
ilmu yang dapat bertahan lama pada siswa (tidak efektif), dan terakhir tentu
saja sangat membosankan (tidak menyenangkan).
Karakteristik model pembelajaran konvensional dalam penerapannya di kelas,
antara lain :
• Siswa adalah penerima informasi
• Siswa cenderung belajar secara individual
• Pembelajaran cenderung abstrak dan teoritis
• Perilaku dibangun atas kebiasaan
• Keterampilan dikembangkan atas dasar latihan
• Peserta didik tidak melakukan yang jelek karena dia takut hukuman
• Bahasa diajarkan dengan pendekatan struktural
Pembelajaran konvensional lebih cenderung teacher centered (berpusat kepada
pendidik), yang dalam proses pembelajarannya siswa lebih banyak menerima
informasi bersifat abstrak dan teoritis. Pembelajaran Konvensional mempunyai
sifat:
• Guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi kelompok atau
menggantungkan diri pada kelompok.
• Akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering
diborong oleh salah seorang anggota kelompok sedangkan anggota kelompok lainnya
hanya “mendompleng” keberhasilan “pemborong”.
• Kelompok belajar biasanya homogen.
• Pemimpin kelompok sering ditentukan oleh guru atau kelompok dibiarkan untuk
memilih pemimpinnya dengan cara masing-masing.
• Keterampilan sosial sering tidak secara langsung diajarkan.
• Pemantauan melalui onservasi dan intervensi sering tidak dilakukan oleh guru
pada saat belajar kelompok sedang berlangsung.
• Guru sering tidak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam
kelompok-kelompok belajar
• Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas.
d. Pengertian Media Pembelajaran Konvensional
Media merupakan salah isu penting dalam proses pembelajaran. Media juga
merupakan pranala utama dalam menjembatani pebelajar dengan pusat dan sumber
belajar. Media seringkali menjadi sandaran utama dalam proses pembelajaran
konvensional. Dimana dalam proses pembelajaran konvensional, strategi
pembelajaran langsung berpusat pada seorang guru didepan siswa dimana guru ini
menjadi sumber dan sekaligus menjadi pusat dalam pembelajaran.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran konvensional
adalah segala sesuatu yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan si belajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali
namun dalam penggunaannya sangat tidak efektif, membosankan, dan bias jadi
sulit ditemukan karena keterbatasan dalam penggunaannya. 
2. Contoh Media Pembelajaran Konvensional
Media pembelajaran konvensional banyak jenisnya, misalnya media visual. Sesuai
dengan namanya, media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan indera penglihatan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh
guru-guru untuk membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran. Yang tergolong
media pembelajaran konvensional dalam media visual ini yaitu media visual yang
tidak diproyeksikan, antara lain: gambar mati, media grafis, realia dan model.
Dan yang akan dibahas disini adalah gambar mati atau gambar diam (still
picture).
a. Pengertian gambar diam
Gambar diam/mati ini adalah gambar-gambar yang disajikan secara fotografik atau
seperti fotografik, misalnya gambar tentang manusia, binatang, tempat atau
objek lainnya yang ada kaitannya dengan bahan/isi pelajaran yang disampaikan
pada siswa. Gambar diam ini ada yang tunggal dan ada juga yang berseri, yaitu
sekumpulan gambar diam yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
b. Tujuan media gambar diam
• Mengenalkan nama-nama dalam pembelajaran
• Gambar-gambar tersebut dapat dijadikan alat bantu untuk memahami topik
pembelajaran
• Gambar-gambar tersebut juga dapat ditujukan untuk menstimulasi kegiatan
berbicara dan menulis permulaan
Wujud media gambar ini berukuran kecil 5 X 5 cm dan besar 20 X 20 cm. Ada yang
memiliki warna asli sesuai dengan warna benda nyatanya dan ada yang hanya hitam
putih saja. Gambar-gambar benda tersebut dapat diklasifikasikan sesuai dengan
jenisnya, misalnya klasifikasi binatang piaraan, klasifikasi alat tulis,
klasifikasi mebeler dan lain-lain. Apabila diperlukan penampilan gambar
masing-masing klasifikasi maka dapat ditempatkan dalam kotak. Selanjutnya
semuanya akan ditampung dalam satu kotak besar, yang di dalamnya terdapat
kotak-kotak kecil.
Adapun kegunaan media gambar benda dapat digunakan untuk mendukung
kegiatan-kegiatan berikut :
• Pengenalan nama-nama benda mati dan benda hidup dalam bahasa Inggris,
diiringi dengan ucapan guru dan bisa juga bersama tulisannya.
• Pengulangan pembelajaran nama-nama tersebut lewat permainan.
• Menciptakan suasana yang menarik dalam kelas.
Keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan media gambar diam ini, yaitu
:
• Dapat menterjemahkan ide/gagasan yang sifatnya abstrak menjadi realistik.
• Banyak tersedia dalam buku-buku, majalah, surat kabar, kalender dansebaginya.
• Mudah menggunakannya dan tidak memerlukan peralatan lain.
• Tidak mahal, bahkan mungkin tanpa biaya
• Dapat digunakan pada setiap tahap pembelajaran dan semua pelajaran/disiplin
ilmu.
Sedangkan keterbatasan dari media gambar diam ini terkadang ukuran gambarnya
terlalu kecil jika digunakan dalam satu kelas, hanya berupa dua dimensi dan
tida bisa menimbulkan kesan gerak.
3. Media Pembelajaran Modern.
Telah menjadi pengetahuan umum bahwa penggunaan media merupakan salah satu
komponen penting di dalam proses pembelajaran di sekolah. Penggunaan media
dipandang penting oleh karena membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Oleh
karena itu, penyiapan media pembelajaran menjadi salah satu tanggung jawab
guru.
1. Klasifikasi Media Pembelajaran
Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang palng sederhana dan
murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri
dan ada yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk
langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang.
Secara umum media pembelajaran diklasifikasikan menjadi media visual, media
audio, dan media audio-visual. 
a. Media Visual
1) Media yang tidak diproyeksikan
a) Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di
ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media
realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari
keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ
tanaman. 
b) Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan
representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model
untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk
mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem
ekskresi, dan syaraf pada hewan. 
c) Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui
simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian,
memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang
mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis
media grafis adalah: 
 gambar / foto: paling umum digunakan
 sketsa: gambar sederhana atau draft
kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik
perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
 diagram / skema: gambar sederhana yang
menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu
secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel
samapai organisme.
 bagan / chart : menyajikan ide atau
konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu
memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering
dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang
verbal.
 grafik: gambar sederhana yang
menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan
data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.
2) Media Proyeksi
a) Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata
letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa
(tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi
perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead
projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
 Mengambil dari bahan cetak dengan teknik
tertentu membuat sendiri secara manual. 
b) Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan
diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang
terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi
OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya
adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk
menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
b. Media Audio
1) Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan
berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan
peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya.
Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif. 
2) Kaset-audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah.
Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan
perawatan murah.
c. Media Audio-Visual
1) Media video
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak
dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.
2) Media Berbasis Komputer
Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu
menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara
interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet
dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan
sumber belajar yang hampir tanpa batas.
2. Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Komputer telah mulai diterapkan dalam pembelajaran bahasa mulai 1960. Dalam 46
tahun pemakaian komputer ini ada berbagai periode kecenderungan yang didasarkan
pada teori pembelajaran yang ada. Periode yang pertama adalah pembelajaran
dengan komputer dengan pendekatan behaviorist. Periode ini ditandai dengan
pembelajaran yang menekankan pengulangan dengan metode drill dan praktek.
Periode yang berikutnya adalah periode pembelajaran komukatif sebagai reaksi
terhadap behaviorist. Penekanan pembelajaran adalah lebih pada pemakaian
bentuk-bentuk tidak pada bentuk itu sendiri seperti pada pendekatan
behaviorist.
Periode atau kecenderungan yang terakhir adalah pembelajaran dengan komputer
yang integratif. Pembelajaran integratif memberi penekan pada pengintegrasian
berbagai ketrampilan berbahasa, mendengarkan, berbicara, menulis dan membaca
dan mengintegrasikan tehnologi secara lebih penuh pada pembelajaran.
Lee merumuskan paling sedikit ada delapan alasan pemakaian komputer sebagai
media pembelajaran (Lee, 1996) Alasan-alasan itu adalah: pengalaman, motivasi,
meningkatkan pembelajaran, materi yang otentik, interaksi yang lebih luas,
lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal, dan pemahaman global.
Pembelajaran dengan komputer akan memberi kesempatan pada pembelajar untuk
mendapat materi pembelajaran yang otentik dan dapat berinteraksi secara lebih
luas. Pembelajaran pun menjadi lebih bersifat pribadi yang akan memenuhi
kebutuhan strategi pembelajaran yang berbeda-beda.
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan
materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis micro-prosesor. Berbagai
aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pembelajaran umumnya dikenal sebagai
computer assisted instruction. Aplikasi tersebut apabila dilihat dari cara
penyajian dan tujuan yang ingin dicapai meliputi tutorial,penyajian materi
secara bertahap, drills end practice latihan untuk membantu siswa menguasai
materi yang telah dipelajari sebelumnya, permainan dan simulasi (latihan
untukmengaplikaskan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari, dan
basis data (sumber yang dapat membantu siswa menambah informasi dan pengetahuan
sesuai dengan keinginan masing-masing).
Karakteristik media hasil teknologi yang berdasarkan komputer:
a. Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial atau secara linear
b. Dapat digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang
c. gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan simbol dan grafik
d. Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini
e. Beroriatasi pada siswa dan melibatkan interaktifitas siswa yang tinggi
f. Media hasil gabungan tenologi cetak dan teknologi komputer.
Pada makalah ini, kami mengkhususkan pembahasan pada pembelajaran bahasa
Indonesia dengan menggunakan media berbasis komputer terutama program power
point untuk mewakili media dari kelompok modern.
3. Microsoft PowerPoint
Microsoft PowerPoint merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan
oleh perusahaan Microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis multi
media. Didalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam program
Microsoft Office dalam OS Windows. Program ini dirancang khusus untuk
menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan,
pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang
mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.
PowerPoint merupakan salah satu media untuk menyampaikan presentasi. PowerPoint
dapat merupakan bagian dari keseluruhan presentasi maupun menjadi satu-satunya
sarana penyampaian informasi. PowerPoint sebagai pendukung presentasi misalnya
adalah PowerPoint sebagai alat bantu visual dalam presentasi oral. PowerPoint
dapat pula menjadi media utama penyampaian presentasi, misalnya pada presentasi
produk/iklan mini, profil perusahaan, dan presentasi online. Presentasi semacam
ini dapat disertai dengan narasi dan ilustrasi suara, musik, atau video yang
dimainkan pada saat presentasi.
Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat
presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, wana, dan gambar, serta
animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.
Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan pengontolan
operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan
bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah
tersedia. Unsur rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan
gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari program ini dapat
kita atur sesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai timing yang
kita inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik tombol mouse.
Biasanya jika digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang mementingkan
terjadinya interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik, maka kontrol
operasinya menggunakan cara manual.
4. Presentasi
Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran pesan/informasi
antara seseorang dengan orang lain atau beberapa orang. Kita membawa informasi
tersebut kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui sebuah saluran.
Selanjutnya orang menerima informasi dan bereaksi atas informasi yang
diterimanya tersebut. Keberhasilan suatu presentasi ditentukan oleh seberapa
banyak informasi yang dapat diterima oleh orang dan seberapa ketepatan reaksi
yang diberikan oleh orang seperti yang Anda inginkan. Sebagai contoh, Anda
melakukan presentasi produk untuk melakukan penjualan. Anda mempresentasikan
semua keunggulan produk yang Anda jual. Presentasi dikatakan berhasil jika
orang yang mengikuti presentasi mau membeli produk Anda tersebut.
Presentasi memiliki beberapa tujuan. Tujuan presentasi akan sangat menentukan
bagaimana kita akan melakukan dan mendesain presentasi. Tujuan presentasi
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Menginformasikan: presentasi berisi informasi yang akan disampaikan kepada
orang lain. Presentasi semacam ini sebaiknya menyampaikan informasi secara
detail dan jelas (clear) sehingga orang dapat menerima informasi dengan baik
dan tidak salah presepsi terhadap informasi yang diberikan tersebut. 
b. Meyakinkan: presentasi berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang disusun
secara logis sehingga menyakinkan orang atas suatu topik tertentu. Kondradiksi
dan ketidakjelasan informasi dan penyusunan yang tidak logis akan mengurangi
keyakinan orang atas presentasi yang diberikan. 
c. Membujuk: presentasi yang berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang
disusun secara logis agar orang mau melakukan suatu aksi/tindakan. Presentasi
dapat berisi bujukan, atau rayuan yang disertai dengan bukti-bukti sehingga
orang merasa tidak ragu dan yakin untuk melakukan suatu tindakan. 
d. Menginspirasi: presentasi yang berusaha untuk membangkitkan inspirasi orang.
e. Menghibur: presentasi yang berusahan untuk memberi kesenangan pada orang
melalui informasi yang diberikan. 
5. Langkah-langkah Menyusun Desain Presentasi
Membuat desain presentasi tidak hanya sekedar ‘mempercantik’ tampilan
presentasi, namun lebih dari itu, yaitu : mendesain presentasi yang memudahkan
audien menyerap informasi dan tujuan presentasi tercapai. Sering penulis
perhatikan, banyak presenter yang mendesain presentasi sedemikian indahnya,
sayangnya desain tersebut hanya enak dilihat tapi sulit dipahami. Sering juga
desain presentasi dibuat monoton dan ‘datar-datar’ saja atau hanya melulu
berisi teks saja, sehingga audien menjadi cepat bosan dan mengantuk. Sebelum
mulai mendesain presentasi ada beberapa langkah untuk mendesainpresentasi,
yaitu sebagai berikut:
Pertama tetapkan terlebih dahulu tujuan melakukan presentasi. Tujuan harus
jelas dan spesifik. Tujuan ini akan menjadi guideline pada saat membuat desain
presentasi. Selanjutnya kenali audien atau pada siapa presentasi tersebut
ditujukan. Dengan lebih mengenal audien akan semakin memudahkan untuk membuat
desain presentasi yang sesuai. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari audien
antara lain:
usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, latar belakang sosial budaya kedudukan
dan jabatan, jumlah.
Langkah berikutnya adalah mulailan membuat ouline presentasi. Tuliskan outline
di atas kertas atau dalam dokumen MS Word atau langsung di atas slide
PowerPoint. Outline dibuat berdasarkan makalah presentasi jika ada. Pada saat
membuat outline ini, pikirkan juga bahan-bahan pendukung presentasi, misalnya:
clip art, picture, sound, background musik, video klip dan lain sebagainya.
Selanjutnya mulailah tuangkan desain di atas slide PowerPoint. Lengkapi outline
yang sudah dibuat dengan keterangan tambahan. Berilah warna pada font. Atur
tata letaknya. Berilah warna pada background. Berikutnya, mulai menambahkan
multimedia ke dalam slide. Tambahkan clip art, picture, atau gambar lainnya.
Aturlah tata letaknya agar tampak menarik. Tambahkan pula efek animasi,
bakcground audio, dan video. Namun harus diperhatikan bahwa semua komponen
multimedia ini harus memperjelas isi presentasi dan mendukung pencapaian tujuan
presentasi. Sebelum menyelesaikan desain, ulas ulang desain yang telah dibuat.
Jika perlu minta pendapat dan masukan dari orang lain. Lakukan
perbaikan-perbaikan jika diperlukan, hingga Anda telah yakin presentasi telah
seperti yang diinginkan.
6. Elemen dan Prinsip Desain Presentasi
Presentasi dengan PowerPoint adalah presentasi visual, kita memiliki kekuatan
untuk mengatur gerakan mata audien, memanipulasi emosinya, dan mempercepat
denyut jantung audien. Elemen-elemen visual presentasi jika digunakan secara
efektif dapat memberikan dampak yang besar pada audien. Elemen-elemen desain
presentasi antara lain sebagai berikut : warna, gambar (picture), animasi dan
movie, bentuk (shape), garis, teks, value atau tone, tekstur, suara, volume
atau ukuran.
a. Warna
Elemen yang paling berpengaruh pada presentasi visual adalah warna dan gambar
(picture, movie, dan animasi). Penggunaan dua macam elemen ini dengan efektif
akan membantu keberhasilan presentasi. Warna adalah cahaya dan cahaya adalah
energi. Ilmuwan banyak menemukan bukti bahwa ada pengaruh nyata warna terhadap
aspek psikologi manusia. Orang akan memberikan reaksi tertentu ketika
terekspose oleh warna-warna tertentu. Warna dapat menstimulasi, membangkitkan
gairah, menekan, menenangkan, membangkitkan selera makan, dan menciptakan kesan
hangat atau dingin. Aspek psikologi warna berkaita erat dengan pengalaman
personal dan lingkungan sosial budaya. Warna juga memberikan pengaruh pada
tubuh seperti halnya memberikan pengaruh pada pikiran manusia. Namun, demikian
warna juga memiliki pengaruh yang universal, misalnya: kesan hangat atau
dingin.
Warna yang dominan dalam desain presentasi akan memberi ’jiwa’ pada presentasi
tersebut. Sesuaikan kombinasi warna dengan respon audien yang diinginkan
sehingga tujuan presentasi tercapai.
b. Picture dan movie
Satu gambar seribu makna. Satu gambar dapat mengantikan penjelasan yang
dituliskan dengan kata-kata. Orang akan lebih cepat dan lebih mudah menangkap
informasi yang disampaikan dengan gambar daripada dengan kata-kata/tulisan.
Selain daripada itu gambar lebih bersifat universal, sedangkan kata-kata
terbatas pada orang yang memahami bahasa dari kata-kata tersebut.
Dalam mendesain presentasi sebaiknya visualisasikan ide, gagasan, data dan
informasi dalam bentuk gambar. Pengambaran visual ini sangat membantu orang
mencerna isi presentasi. Apabila isi presentasi tidak dapat ditampilkan dalam
bentuk gambar, sebisa mungkin disertakan ilustrasi yang dapat membantu audien
mengerti dan memusatkan perhatian pada isi presentasi tersebut. Jadi gambar
tidak hanya dijadikan sebagai penghias presentasi saja.
c. Animasi
Efek animasi merupakan salah satu kelebihan PowerPoint. Tidak kurang dari 203
efek animasi yang tersedia. Efek animasi ini dapat diterapkan pada objek teks,
grafik, gambar, garis dan shape. Penggunaan efek animasi yang tepat dan efektif
dapat membantu keberhasilan presentasi. Namun, penggunaan efek animasi yang
berlebihan justru akan mengacaukan presentasi. Penggunaan efek animasi dalam
desain presentasi harus benar-benar efektif. Elemen-elemen desain presentasi
secara bersama-sama membangun sebuah presentasi PowerPoint. Desain presentasi akan
terlihat bagus, menarik, dan mudah dipahami apabila mengikuti prinsip-prinsip
desain presentasi. Prinsip-prinsip desain presentasi antara lain adalah sebagai
berikut:
1) Penekanan (emphasis)
Emphasis atau penekanan sering juga disebut dengan pusat perhatian. Dalam
setiap desain slide presentasi harus ada satu bagian yang menjadi pusat
perhatian. Emphasis dapat diberikan pada sebuah elemen atau sekelompok elemen.
Emphasis dapat juga diberikan pada bagain yang paling penting dari isi
presentasi. Emphasis dapat diberikan dengan berbagai cara, misalnya: ukuran
yang paling besar, warna yang paling mencolok atau menonjol, animasi,
penambahan suara, ataupun dengan movie.
2) Harmoni
Harmoni berkaitan dengan rasa atau perasaan. Harmoni dapat diciptakan dengan berbagai
cara. Kombinasi warna akan menciptakan harmoni. Variasi ukuran/volume untuk
huruf/bentuk akan menciptakan harmoni. Begitu pula variasi bentuk akan
menciptakan harmoni.
3) Kesatuan dan Konsistensi
Kesatuan (Unity) dan konsistensi akan menjaga perhatian audien. Kesatuan disini
bukan berarti tanpa variasi. Kesatuan dapat diciptakan misalnya dengan
menggunakan huruf yang sama tetapi dengan ukuran yang berbeda-beda. Ukuran font
untuk judulmisalnya 28 pt, sedangkan ukuran teks biasa 20 pt. Penggunan huruf yang
sama dengan ukuran dan warna yang sama untuk setiap sub judul akan menciptakan
konsistensi. Kalau kita menggunakan desain template, penggunaan desain template
yang sama untuk seluruh slide akan menciptakan kesatuan dan konsistensi.
4) Keseimbangan
Keseimbangan berkaitan dengan penempatan elemen-elemen desain presentasi.
Keseimbangan adalah perbandingan komposisi sisi kanan dan sisi kiri atau sisi
bawah dengan sisi atas. Keseimbangan dapat dibagi menjadi dua macam:
 Keseimbangan Simetris atau formal. Sisi
yang saling berlawanan memiliki bobot yang sama atau seimbang.§
 Keseimbangan Asimetris. Sisi yang
berlawanan memiliki bobot yang tidak sama.§
7. Memasukkan Teks, Gambar, Suara dan Video
Fasilitas yang penting dari program aplikasi ini adalah fasilitas untuk
menampilkan teks. Dengan fasilitas ini pembuat program bisa menampilkan
berbagai teks untuk berbagai keperluan misalnya untuk pembelajaran menulis,
membaca atau pembelajaran yang lain.
Cara memasukan teks ke dalam program aplikasi ini cukuip sederhana. Sesudah
pemakai menghidupkan komputer dan masuk program Power point dan sesudah memilih
jenis tampilan layar maka pemakai dapat menekan menu insert sesudah itu akan
muncul berbagai pilihan. Salah satu pilihan itu adalah insert textbox. Tekan
menu ini dan akan muncul kotak teks di dalam tampilan presentasi. Langkah
berikutnya adalah mengkopi teks yang ingin dimasukkan dan kemudian
menempelkannya (paste) pada kotak yang tersedia. Apabila tidak ingin mengkopi
bisa juga menulis langsung dalan kotak teks yang sudah tersedia.
Untuk memasukan gambar langkahnyapun sama dengan cara memasukkan teks. Pertama
tekan menu insert sesudah itu pilih menu insert picture. Sesudah menu ini
dipilih akan muncul dua pilihan from file ... dan from clip art... Apabila
pemrogram ingin memasukkan gambar dari file maka tekan pilihan pertama dan
apabila ingin memakai gambar dari clip art yang sudah ada di komputer maka
tekan pilihan yang kedua.
Suara dan video merupakan dua fasilitas yang disediakan oleh Microsoft
Powerpoint yang sangat mendukung pemrograman pembelajaran bahasa. Untuk
memasukkan video tekan menu insert dan selanjutnya tekan menu movies and
sounds. Maka akan muncul dua pilihan untuk masing-masing. Untuk suara (sounds)
akan muncul sounds from file dan sounds from Gallery demikian pula untuk movies
akan muncul pilihan Movies from file atau Movies from Gallery. Pemrogram
tinggal memilih jenis file yang akan dimasukkan.
8. Membuat tampilan menarik
Tampilan yang manarik akan meningkatkan minat dan motivasi pembelajar untuk menjalankan
program. Ada beberapa fasilitas yang disediakan untuk membuat tampilan menarik.
Fasilitas yang pertama adalah background. Background akan memperindah tampilan
program. Ada beberapa jenis background yang ditawarkan, yang pertama adalah
dengan memberi warna, yang kedua dengan memberi tekstur dan yang ketiga adalah
memasang gambar dari file sendiri.
Langkah pemasangan background adalah dengan menekan menu format dan kemudian
menekan menu background. Sesudah itu akan muncul pilihan background fill, more
color dan fill effects. Apabila pemrogram ingin memilih warna yang sudah ada
maka tekan apply, apabila ingin memilih warna sendiri tekan more color, pilih
warna dan tekan apply, dan apabila ingin memberi tekstur atau gambar sendiri
maka tekan fill effects, pilih tekstur atau gambar dan tekan apply.
Fasilitas lain yang akan membuat tampilan lebih menarik adalah fasilitas
animasi. Dengan fasilitas ini gambar-gambar dan teks akan muncul ke layar
dengan cara tampil yang bervariasi. Fasilitas animasi ini memungkinkan gambar
atau objek lain tampil dari arah yang berbeda atau dengan cara yang berbeda.
Objek bisa melayang dari atas, bawah, kanan, kiri, atau dari sudut. Objek juga
bisa muncul dari tengah atau dari pinggir. Dengan sedikit kreatifitas fasilitas
ini bisa menghasilkan language games yang menarik.
Pembuatan animasi dimulai dengan memilih objek yang akan dibuat animasi dengan
cara mengklik objek itu. Sesudah itu pilih menu Slide Show dan kemudian memilih
menu Custom Animation. Sesudah menekan menu itu akan muncul berbagai pilihan
diantaranya order and timing untuk mengatur urutan dan waktu tampil ke layar
dan juga pilihan effects untuk mengatur efek yang diinginkan.
9. Membuat Hyperlink
Fasilitas ini sangat penting dan sangat mendukung pembelajaran bahasa karena
dengan hyperlink program bisa terhubung ke program lain atau ke jaringan
internet. Hyperlink atau hubungan dalam satu program akan memungkinkan
programer memberikan umpan balik secara langsung terhadap proses pembelajaran.
Hubungan dengan program lain akan memperkaya fasilitas yang mendukung
pembelajaran dan hubungan dengan internet akan membuka berbagai kemungkinan
pembelajaran yang lebih luas, pribadi dan otentik.
Langkah pembuatan hyuperlink adalah dengan memilih objek yang akan kita link ke
program lain atau internet. Sesudah kita memilih objek kita mengklik menu
insert dan kemudian mengklik menu hyperlink maka akan muncul dialog box dan
kemudian kita menuliskan alamat yang dituju misalnya sebuah file atau sebuah
situs web dan kemudian mengklik OK maka objek itu akan tersambung ke alamat
yang ditulis. Cara yang kedua adalah melalui menu slide show dan kemudian
menekan action settings, sesudah itu akan muncul dialog box. Dengan mengisikan
alamat dan mengklik OK maka objek akan tersambung ke alamat yang diinginkan.
10. TeknikPresentasi
a. Buat suasana yang santai dan rileks untuk pendengarmu, misalnya dengan
guyonan yang relevan, atau ambil perhatian mereka dengan bahasa tubuh atau
peristiwa yang dramatik.
b. Gunakan kata ganti "personal" (misalnya kita) dalam memberikan
presentasi.
c. Lakukan kontak mata dengan pendengar.
d. Presentasikan topik kamu dengan menggunakan suara yang ramah/akrab, tapi
beri variasi sebagai penekanan pada beberapa kata.
e. Gunakan kata/kalimat transisi yang memberitahukan pendengar bahwa kamu akan
menuju ke pemikiran yang lain.
f. Berilah pertanyaan-pertanyaan kepada pendengar untuk melibatkan mereka.
g. Ambil kesimpulan sesuai dengan pemikiran/argumentasi yang sudah
dipresentasikan.
h. Sisakan waktu untuk pertanyaan, dan mintalah masukkan pada isi presentasi
(ide-ide berhubungan yang mungkin belum disentuh)
11. Tips Presentasi Dengan Powerpoint
Beberapa tips untuk membuat desain presentasi PowerPoint yang efektif:
a. Kenali audien dan tetapkan tujuan presentasi yang jelas sebelum mulai
mendesain.
b. Buat outline yang runtut dan logis sebelum mendesain.
c. Satu ide pokok dalam satu slide.
d. Selalu ada emphasis dalam setiap slide. Gunakan beberapa kombinasi teknik
untuk membuat emphasis yang kuat.
e. Gunakan kombinasi warna dan gambar untuk mempengaruhi emosi audien.
f. Gunakan kombinasi warna yang kontras dan tidak lebih dari 3 - 4 warna pokok.
g. Hindari kombinasi merah – hijau, coklat - hijau, biru – ungu, biru – hitam.
h. Sedapat mungkin visualisasikan ide, gagasan, dan data dengan grafik atau
gambar ilustrasi. Namun, jangan menggunakan banyak gambar dalam satu slide.
i. Gunakan efek animasi, suara, movie, dan link untuk memperjelas dan menarik
perhatian audien. Namun, pengunaannya harus hemat dan hati-hati agar tidak
merusak konsentrasi audien.
j. Konsisten dan menyatu (unity) dalam desain agar audien tidak kesulitan
mengikuti logika presentasi.
D. Keunggulan dan Kelemahan dari Media Pembelajaran
Konvensional dan Media Pembelajaran Moderen.
Media pembelajaran seperti yang telah diungkapkan di atas merupakan salah satu
alat penunjang kelancaran PBM. Selain memperlancar proses belajar, media
pembelajaran juga berguna untuk memaksimalkan seluruh materi agar mampu
tersampaikan dan diterima secara maksimal pula oleh siswa. 
Dalam kegiatan pembelajaran, secara umum media memunyai fungsi sebagai berikut
:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi
sikap pasif anak.
Latuheru( 1988:23-24) dalam http://endonesa.wordpress.com menjelaskan secara
umum manfaat penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar,
yaitu:
1. Media pengajaran dapat menarik dan memperbesar perhatian anak didik terhadap
materi pengajaran yang disajikan.
2. Media pengajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman belajar anak didik
berdasarkan latar belakang sosil ekonomi.
3. Media pengajaran dapat membantu anak didik dalam memberikan pengalaman
belajar yang sulit diperoleh dengan cara lain.
4. Media pengajaran dapat membantu perkembangan pikiran anak didik secara
teratur tentang hal yang mereka alami dalam kegiatan belajar mengajar. 
5. Media pengajaran dapat menumbuhkan kemampuan anak didik untuk berusaha
mempelajari sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan.
6. Media pengajaran dapat mengurangi adanya verbalisme dalam suatu proses
(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
Dari beberapa penjelasan di atas, dapatlah kita simpulkan bahwa media
pembelajaran lebih banyak membawa dampak positif atau kelebihan bagi proses
belajar mengajar, namun seperti halnya pepatahyang mengatakan tidak ada gading
yang tak retak, sehingga media pembelajaran yang kita tahu lebih banyak
bermanfaatpun pasti ada kelemahannya juga. Sekarang akan dijelaskan lebih rinci
tentang kelebihan dan kelemahan dari masing-masing media yaitu media
konvensional yang dalam makalah ini dicontohkan media visual berupa gambar diam
dan media modern dengan penerapan pembelajaran pada power point.
1. Kelebihan dan Kelemahan media Konvensional
Media konvensional yang dalam hal ini adalah media gambar merupakan media
pembelajaran yang bersifat visual yang lebih menitikberatkan pada penglihata.
Media visual adalah apapun yang dapat dilihat melalui mata. Gambar diam adalah
salah satu tipe dari media pembelajaran visual; lebih spesifik lagi, gambar
diam bias dicontohkan seperti gambar tangan, lukisan, potret, atau foto. Tujuan
utama penggunaannya dalam pendidikan adalah untuk berkomunikasi. Secara
singkat, gambar diam digunakan untuk menyediakan informasi dan memperkuat
informasi verbal yang diberikan oleh guru kepada siswa.
Media gambar sebagaimana media yang lain, berfungsi untuk menyalurkan pesan.
Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual.
Selain itu media gambar juga berfungsi pula untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan
cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak disajikan dalam sebuah gambar. Selain
sederhana dan mudah pembuatannya media gambar termasuk media yang relatif murah
ditinjau dari segi biayanya.
Brown (1977) dalam Harsja W.Bachtiar (1984:23-24) menyebutkan kegunaan gamba
diam adalah sebagai berikut:
a. Penggunaan gambar dapat merangsang minat atau perhatian siswa.
b. Gambar membantu siswa memahami dan mengingat isi informasi bahan-bahan
verbal yang menyertainya.
c. Isyarat yang bersifat non-verbal atau simbol-simbol seperti tanda panah,
ataupun tanda-tandalainnya pada gambar diam dapat memperjelas pesan atau
mengubah pesan.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media gambar walaupun haya
berupa gambar diam, memunyai beberapa kelebihan. Sejalan dengan pendapat Brown,
kita tahu bahwa segala sesuatu yang dilihat manusia itu lebih tahan lama
tersimpa dalam long time memory manusia daripada apa yang dia dengar. Sehingga
hukum ini pun berlaku pula dalam sebuah pembelajaran. Seorang siswa akan lebih
cepat menarik sebuah kesimpulan atau pemahaman apabila suara (verbal) yang
diucapkan oleh guru atau sumber informasi pembelajaran diikuti oleh gambar yang
memperkuat atau memudahkan pemahaman.
Dalam http://tpcommunity05.blogspot.com dijelaskan kelebihan media gambar dan
kelemahannya sebagai berikut: (1) Sifatnya konkrit dan lebih realistis dalam
memunculkan pokok masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal. (2) Dapat
mengatasi batasan ruang dan waktu. (3) Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan
kita. (4) Memperjelas masalah bidang apa saja. (5) Harganya murah dan mudah
didapat serta digunakan.(Sadiman; 1996: 31 ).
Adapun kelemahan Media Gambar : (1) Hanya menampilkan persepsi indera mata,
ukurannya terbatas hanya dapat dilihat oleh sekelompok siswa. (2) Gambar
diinterpretasikan secara personal dan subyektif. (3) Gambar disajikan dalam ukuran
yang sangat kecil, sehingga kurang efektif dalam pembelajaran (Rahadi, 2003
:27).
Dari sumber di atas, dapat simpulkan dan diperluas sendiri bahwa media gambar
diam memiliki kelebihan sebagai berikut:
a. Murah. Jelas bahwa media gambar yang dalam hal ini adalah media visual,
adalah media yang murah bila dibandingkan dengan media lain seperti audio dan
audiovisual. Seorang guru atau pendidik bisa memeroleh gambar baik foto maupun
gambar diam lainnya dari segala sesuatu yang ada di sekelilingnya. Seperti saat
seorang guru akan memberikan materi tentang menulis puisi, guru dapat memeroleh
atau mengabil gambar sebuah pemandangan sawah dari koleksi foto yang ia punya
atau dari sumber lain yang pastinya mudah didapat. Dari contoh tersebut,
terbukti bahwa salah satu kelebihan media gambar adalah murah dalam hal biaya
penggunaan.
b. Dapat diakses oleh kalangan luas. Hal ini berarti media gambar yang
diperlukan dalam proses belajar mengajar selain murah, dapat pula dengan murah
diperoleh kalangan umum. Gambar seperti pemandangan atau sawah dapat dengan
mudah dicari dimanapun dan siapapun baik pendidik, peserta didik, maupun
masyarakat luas dapat dengan mudah memerolehnya.
c. Tidak memerlukan peralatan. Gambar diam atau foto dalam kegiatan belajar
mengajar tidak memerlukan peralatan unuk mengoperasikanya. Cukup gambar
tersebut ditempel atau diletakkan dimanapun dengan mudah tanpa harus
menggunakan alat batu lain untuk menempel dan untuk digunakan dalam proses
belajar. 
d. Bersifat fleksibel, mudah dibawa ke mana-mana. Gambar diam yang ringan dan
tidak memerlupan alat lain dalam pengoperasionalanya menjadikan media ini
sangat fleksibel untuk dibawa kemana-mana tanpa takut akan rusak karena untuk
menyimpannya pun mudah.
e. Dapat digunakan untuk menyampaikan semua materi pembelajaran. Media gambar
yang begitu dekat dengan kehidupan manusia karena apapun yang dilakukan oleh
manusia dan segala bentuk yang ada di lingkngan manusia dapat dilihat dengan
mata atau penglihatan yang berarti dapat pula diabadikan lewat kamera menjadikan
media gambar bisa digunakan untuk semua jenis materi pelajaran. Dalam bidang
bahasa, gambar sebuah sawah bisa digunakan untuk mendi pembelajaran menulis.
Dalam bidang sejarah, gambar para pahlawan dapat mempermudah siswa dalam
mengingat materi tentang kemerdekaan. Dalam bidang seni, gambar sebuah
pemandangan dapat dijadikan contoh untuk siswa menggambar. Dalam bidang
biologi, gambar anggota tubuh manusia mempermudah siswa memahami organ dalam
manusia dan sebagainya.
f. Bisa dibaca di mana saja dan kapan saja, tidak terikat tempat dan waktu. ini
sejalan dengan kelebihan media gambar yang bersifat fleksibel. Media gambar
yang bisa dengan mudah dibawa kemanapun manjadikan media tersebut mudah pula
untuk digunakan dimanapun. Sehingga gambar yang diigunakan sebagai media
pembelajaran bisa dibaca atau dilihat atau digunakan dimanapun, kapanpun saat
pendidik atau peserta didik membutuhkan. 
Sedangkan kelemahan yang ada dari media gambar diam adalah :
a. Membutuhkan reading habits atau kebiasaan membaca. Kebiasaan ini perlu untuk
membekali pendidik maupun peserta didik dengan pengetahuan yang luas dalam
segala bidang. Padahal kebiasaan membaca di Indoesia belum begitu memasyarakat
dan belum menjadi kegemaran sehingga kemungkinan kadang guru akan kesulitan dalam
menyampaikan gambar.
b. Membutuhkan pengetahuan awal (prior knowledge). Pengetahuan awal perlu
karena untuk memahami gambar yang ingin disajikan pendidik maupun peserta didik
harus terlebih dahulu memiliki wawasan atau background knowledge tentang gambar
segala sesuatu yang mencakup apayang tergambar dalam gambar diam tersebut,
sehingga pesan yang akan disampaikan lewat gambar dapat tertangkap secara
sempurna. Kenyataannya kebiasaan membaca di ndonesia saja masih rendah,
sehingga untuk memeroleh pengetahuan awal seorang pendidik maupun peserta didik
kadang sulit.
c. Kurang bisa membantu daya ingat. Di atas telah dijelaskan bahwa apa yang
dilihat oleh mausi lebih lama terekam oleh long time memory manusia daripada
apa yang didengan olehnya. Tapi apa yang dilihat itu jauh lebih cepat hilang
daripada apa yang diucapkan dan dilakukan. Dari pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa media gambar yang hanya berupa media visual atau hanya
dilihat oleh peserta didik belum mampu untuk membantu siiswa mengingat materi
yang disajikan pendidik dalam waktu yang begitu lama, walaupun visual sudah
lebih baik daripada siswa hanya mendengarkan saja. 
d. Apabila penyajiannya (font, warna, ilustrasi) tidak menarik, akan cepat
membosankan. Salah satu fungsi media pembelajaran adalah untuk menarik perhatia
siswa. Sehingga dalam penggunaan media gambar diperlukan kreativitas seorang
guru untuk menghasilkan gambar yang manarik bagi siswa. Inilah yang terkadang
sulit karena pendidik atau guru kadang tidak punya cukup waktu untuk membuat
sebuah media gambar yang menarik untuk satu susbbab materi saja.
2. Kelebihan dan Kelemahan Media Modern
Media pembelajaran modern yang dewasa ini kita kenal memang memberikan cukup
banyak manfaat bagi para guru atau pendidik dan siswa atau peserta didik. Media
seperti audiotape, vidiotape, Web Based Training (WBT), Internet, dan Computer
Based Training (CBT) merupakan media pembelajaran modern yang tidak asing lagi
bagi kita. Teknologiinformasi yang dewasa ini berkembang memang
memeberikancakrawala yangluas bagi giur atau pendidik untuk membuat media
pembelajaran yang menarik bagi siswa,media yang tentunya tidak ketingalan
zaman. 
Kelebihan dan kelemahan media modern akan kita kaji lebih dalam dan khusus pada
Computer Based Training (CBT) yang mengerucut pada kelebihan dan kelemahan
Microsoft Power Point sebagai salah satu contoh media pembelajaran yang modern
dan berbasis TI (teknologi Informasi)
Dalam http://apadefinisinya.blogspot.com Computer Based Training (CBT) memunyai
beberapa kelebihan seperti:
a. Tampilanya bisa menghasilkan kombinasi antara tulisan (teks),suara (audio),
gambar (video), serta animasi.
b. Dapat mengakses informasi secara instan dari manapun yang dicakup dari
compact dist tersebut.Menghasilkan gambar yang lebih jelas.
c. Program dan sistem computer based training (CBT) yang lebih canggih lebih
memungkinkan pembelajaran mengakses lebih banyak, bukan hanya satu macam
pilihan seperti pada audiotape atau videotape.
d. Menyediakan fasilitas akses informasi yang lebih banyak.
e. Dapat disesuaikan dengan motivasi, kemampuan dan kecepatan pembelajaran.
f. Sebagai guru yang sabar mengurangi kekhawatiran pembelajaran jika kurang
paham.
Kelemahan Computer Based Training (CBT): 1)Kelemahan mendasar dari penggunaan
program adalah tidak adanya iteraksi antarmanusia. 2) Memerlukan biaya mahal.
Optimalisasi Computer Based Training (CBT) dapat dilakukan dengan mengasah
keterampilan dan kemahiran mengoperasikan peralatan komputer yang merupakan
syarat utama dan bila ingin mengoperasikan, perhatikan terlebih dahulu
mekanismenya.
Setelah disampaikan beberapa keunggulan dan kelemahan CBT yang masih terlalu
umum, di bawah ini dijelaskan kelebihan dan kelemahan penggunaan Microsoft
Power Point sebagai media pembelajaran bahasa.
Telah dijelaskan dalam subbab sebelumnya bahwa Microsoft Power Point merupakan
sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft, dan
merupakan salah satu program berbasis multi media. Keuntungan terbesar dari
program ini adalah tidak perlunya pembelian piranti lunak karena sudah berada
di dalam Microsoft Office. Jadi pada waktu penginstalan program Microsoft
Office dengan sendirinya program ini akan terinstal. Program ini dirancang
khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan,
pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang
mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.
Keuntungan lain dari program ini adalah sederhananya tampilan ikon-ikon.
Ikon-ikon pembuatan presentasi kurang lebih sama dengan ikon-ikon Microsoft
Word yang sudah dikenal oleh kebanyakan pemakai komputer. Pemakai tidak harus
mempelajari bahasa pemrograman. Dengan ikon yang dikenal dan pengoprasian tanpa
bahasa program maka hambatan lain dari pembelajaran dengan komputer dapat
dikurangi yaitu hanbatan pengetahuan tehnis dan teori. Pengajar atau ahli
bahasa dapat membuat sebuah program pembelajaran bahasa tanpa harus belajar
bahasa komputer terlebih dahulu.
Dalam http://isroi.wordpress.com MS PowerPoint memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan program lain, antara lain:
a. Menyediakan banyak pilihan media presentasi:
 Slide Show Presentation (Presentasi
Slide Show): menggunakan LCD atau InFocus.§
 Online Presentation (Presentasi Online):
melalui internet atau LAN.§
 Print Out dan Handout : presentasi
dicetak dan dibagikan pada peserta.§
b. Presentasi Multimedia: kita dapat menambahkan berbagai multimedia pada slide
presentasi, seperti : clip art, picture, gambar animasi (GIF dan Flash),
background audio/music¸narasi, movie (video klip).
c. Pemaketan slide presentasi ke dalam CD. Power Point memiliki fasilitas untuk
memaket slide presentasi ke dalam CD. 
d. Presentasi ini dapat ditampilkan langsung (autorun) dan masih dapat
ditampilkan walaupun tidak terinstall program Power Poin.
e. Modus Slide Show yang lengkap. Custom Animation Power Poin memiliki
fasilitas custom animation yang sangat lengkap. Dengan fasilitas ini presentasi
dapat menjadi lebih ’hidup’, menarik, dan interaktif. 
Sedangkan dalam http://pamongsakaba.wordpress.com penggunaan program ini pun
memiliki kelebihan sebagai berikut:
a. Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik
animasi teks maupun animasi gambar atau foto.
b. Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan
ajar yang tersaji.
c. Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.
d. Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang
disajikan.
e. Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-uang.
f. Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD / Disket /
Flashdisk),sehingga paraktis untuk di bawa ke mana-mana. 
Dari beberapa sumber di atas dapat kita simpulkan beberapa keunggulan media
Power Point sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Proses pembuatan mudah. Pembuatan slide presentasi untuk sebuah materi
pembelajaran menggunakan Power Point sebagai mana telah dijelaskan dalam bab
sebelumnya sangat mudah untuk dipelajari dan dipraktikkan oleh guru atau
pendidik. Bahkan di atas sudah dikatakan bahwa Power Point ini mudah dipelajari
oleh orang yang tidak ahli komputer sekalipun karena program di dalamnya yang
sederhana dan standart.
b. Lebih menarik perhatian. Ini karena tampilan slide yang muncul atau slide
yang dibuat bisa diisi dengan macam-macam warna yang menarik untuk background,
diisi suara, film, video, gambar, dan sejenisnya sehingga tampilan materi lebih
terkesan hidup dan menarik.
c. Fleksibel dan simpel. Fleksibel berarti materi atau slide yang telah dibuat
bisa disajikan dimanapun. Simple karena filenya bisa dengan mudah disimpan
untuk dipresentasikan dimanapun dan kapanpun seperti disimpan dalam disket, CD,
atau flashdisk sehingga mudah dan simple untuk dibawa. Sedangkan hardfile bisa
dibawa dan dipelajari kapanpun dan dimanapun juga.
d. Efekti. Efektif digunakan dalam media pembelajaran karena guru atau pendidik
tidak perlu menulis materi yang akan disampaikan di papan tulis, tapi cukup
menampilkan slide yang sudah dibuat. Selain itu, guru sebagai pendidik tidak
perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk berceramah karena dalam slide sudah
tersaji materi yang diperlukan sehingga kegiatan belajar mengajar lebih cepat
dan dalam satu pertemuan pelajaran dapat menghasilkan materi yang secara
kuantitas lebih banyak dan secara kualitas lebih mudah dipahami. 
Selain keunggulan yang telah dikemukakan program aplikasi ini mempunyai
beberapa keterbatasan. Seperti halnya media gambar diam dan seluruh media
pembelajaran yang ada, semua memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga media
pembelajaran power point juga memiliki kelemahan. Dalam
www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc dijelaskan Keterbatasan utama dari
media ini ialah pembelajar tidak bisa berinteraksi langsung untuk menuliskan
komentar ataupun menjawab pertanyaan yang ada. Selain itu, fasilitas yang ada
hanya memfasilitasi tanggapan dalam bentuk pilihan.
Dari Kelemahan media Power Point adalah :
a. Biaya lebih mahal. Berbeda dengan media gambar yang murah karena bisa dibuat
atau diambil dengan mudah lewat kamera dan tinggal di cetak, media Power Point
memerlukan sedikit biaya lebih karena berbasis teknologi. Sehingga perlu adanya
komputer, lalu dalam pembuatannya pun kadang perlu terhubung internet untuk
medapatkan hasil terbaik, dan penggunaanyapun perlu LCD sehingga secara
peralatan media ini memerlukan peralatan yang cukup banyak.
b. Apabila penyajian slide tidak menarik, akan cepat membosankan. Pada dasarnya
Power Point juga merupakan media visual tetapi lebih menarik daripada media
gambar dia karena gambar yang dan dalam slide Power Point bisa saja dibuat
bergerak, lalu bisa ditambahi suara, atau bahkan video yang berarti media ini
menjadi tidak hanya sekedar media visual tapi bisa juga campuran. Namun
demikian, segala percampuran itu akan terlihat jelek dan membosankan apabila
seorang guru tidak mampu menggabungkan atau membuat slide dengan baik.
c. Perlu kreativitas yang lebih. Seperti diungkapkan pada poin pertama bahwa
slide yang tidak menarik akan menjadikan siswa cepat bosan, sehingga diperlukan
kreativitas dari guru untuk membuat slide yang menarik.
d. Membutuhkan keterampilan dibidang komputer. Sebenarnya program MS Power Poin
adalah program yang sederhana dan dasar dalam komputer bahkan untuk
mengoperasikannya juga mudah, tetapi kadang ada pendidik yang kesulitan untuk
membuatnya karena tidak mengenal komputer.
Demikian beberapa kelemahan yang ada dalam media Power Point, tidak ada sesuatu
yang sempurna, namun dengan keterbatasan ini program ini media Power Point
tetap menawarkan fasilitas yang cukup untuk membuat sebuah program pembelajaran
khususnya pembelajaran bahasa dengan mudah dan dengan hasil yang menarik.
E. Contoh Pembelajaran Sastra dengan Media Power Point Dalam dan Contoh
Pembelajaran Satra dengan Media Konvensional (Gambar Diam Seri).
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses
penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke
penerima pesan. Banyak sekali hambatan yang dihadapi oleh guru dalam
penyampaian pesan kepada siswa, baik dari dalam diri guru sendiri maupun siswa.
Proses komunikasi belajar mengajar seringkali berlangsung secara tidak efektif
dan efisien.
Telah menjadi pengetahuan umum bahwa penggunaan media merupakan salah satu
komponen penting di dalam proses pembelajaran di sekolah. Penggunaan media
dipandang penting oleh karena membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Oleh
karena itu, penyiapan media pembelajaran menjadi salah satu tanggung jawab guru
Sejalan dengan itu, meluasnya kemajuan bidang komunikasi dan teknologi serta
tingginya dinamika dalam dunia pendidikan semakin meluas pula tuntutan dan
peluang penggunaan media yang lebih maju dan bervariasi di dalam proses
pembelajaran. Terutama, dengan semakin berkembangnya teknologi komputer,
berbagai kemungkinan dan kemudahan ditawarkan di dalam upaya memberi solusi
terhadap berbagai masalah pembelajaran, terlebih untuk pengembangan media.
Teknologi kumputer menawarkan berbagai kemungkinan dan kemudahan menghasilkan
dan mengolah audio-visual sehingga pembuatan media pembelajaran yang lebih maju
dan variatif dapat dilakukan.
Bentuk-bentuk stimulus bisa dipergunakan sebagai media diantaranya adalah
hubungan atau interaksi manusia; realia; gambar bergerak atau tidak; tulisan
dan suara yang direkam. Kelima bentuk stimulus ini akan membantu pembelajar
mempelajari suatu bidang studi dengan optimal. Namun demikian tidaklah mudah
mendapatkan kelima bentuk itu dalam satu waktu atau tempat.
Tehnologi komputer adalah sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan
beberapa atau semua bentuk stimulus di atas sehingga pembelajaran bahasa asing
akan lebih optimal. Namun demikian masalah yang timbul tidak semudah yang
dibayangkan. Pengajar adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk
merealisasikan kelima bentuk stimulus tersebut dalam bentuk pembelajaran. Namun
kebanyakan pengajar tidak mempunyai kemampuan untuk menghadirkan kelima
stimulus itu dengan program komputer sedangkan pemrogram komputer tidak
menguasai pembelajaran bahasa.
Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Media pembelajaran
harus meningkatkan motivasi pembelajar. Penggunaan media mempunyai tujuan
memberikan motivasi kepada pembelajar. Selain itu media juga harus merangsang
pembelajar mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan
belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajar dalam
memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong mahasiswa untuk melakukan
praktek-praktek dengan benar. 
Demikian pula dengan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di
sekolah-sekolah. Para pendidik perlu memanfaatkan berbagai media yang ada agar
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia menjadi tidak membosankan, lebih
menarik, terjadi saluran komunikasi yang baik antara pendidik dan peserta
didik. Dengan demikian maka pembelajaran akan berlangsung secara efektif dan
efisien.
Dan salah satu media yang dapat digunakan untuk pembelajaran sastra di sekolah
adalah power point. Sebagai salah satu bagian piranti komputer, power point
dapat menjadi alternatif dalam pembelajaran sastra. Pembelajaran dengan
komputer akan memberi kesempatan pada pembelajar untuk mendapat materi
pembelajaran yang otentik dan dapat berinteraksi secara lebih luas.
Pembelajaran pun menjadi lebih bersifat pribadi yang akan memenuhi kebutuhan
strategi pembelajaran yang berbeda-beda.
Keuntungan lain dari program ini adalah sederhananya tampilan ikon-ikon.
Ikon-ikon pembuatan presentasi kurang lebih sama dengan ikon-ikon Microsoft
Word yang sudah dikenal oleh kebanyakan pemakai komputer. Pemakai tidak harus
mempelajari bahasa pemrograman. Dengan ikon yang dikenal dan pengoprasian tanpa
bahasa program maka hambatan lain dari pembelajaran dengan komputer dapat
dikurangi yaitu hanbatan pengetahuan tehnis dan teori. Pengajar dapat membuat
sebuah program pembelajaran sastra. 
Salah satu keterampilan berbicara dalam kemamuan bersastra di sekolah baik itu
SD, SMPP, atupun SMA adalah mendongeng. Mendongeng dapat menjalin komunikasi
yang akrab antara pendongeng dan pendengar. Serta dapat memupuk jiwa kreatif
pada paserta didik.
Perkembangan teknologi mulai membuat orang mengubah cara mereka mendongeng.
Dahulu, orang menyampaikan dongeng secara verbal, kemudian berkembang dengan
menggunakan potongan-potongan gambar. Sekarang, orang mulai melirik mendongeng
dengan menggunakan power point, aplikasi komputer yang biasa digunakan untuk
presentasi. 
Sebagai salah satu bagian dari pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia,
terutama sastra, pengajaran dongeng dapat memanfaatkan fasilitas power point
yang berada di komputer. Dengan memamaatkan fasilitas power point maka
pengajaran dongeng menjadi variatif dan menarik. Dengan memanfaatkan power
point kita bisa mmenyisipkan gambar-gambar yang menarik dan sesuai dengan
dongeng, kita juga bisa memberikan efek suara.
Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan Cara mendongeng dengan Power Point
dicontohkan pendongeng asal Brunei Darusalam, Haji Kifli Bin Haji MD. Zain (43)
(www.Kompas.com.) Di Brunei, sering menggunakan power point untuk mendongeng.
Power point memudahkan pendongeng menyiapkan materi karena tidak perlu membawa
lembaran-lembaran gambar. Selain itu, pendongeng dapat berkeliling dan
anak-anak tetap dapat membayangkan dengan melihat gambar di depannya.
Berikut ini ada contoh mendongeng dengan menggunakan power point, dan sebagai
perbandingan juga disertakan mendongeng dengan menggunakan media gambar diam.
Dongeng yang digunakan adalah dongeng Timun Mas :
1. Dengan menggunakan power point
2. Dengan menggunakan media gambar diam seri
a. Gambar pertama Mbok Rondo mendapatkan anak yang diberi nama Timun Mas.
Gambar diunduh dari muchrojimahmad.blogspot.com.
b. Gambar 2 menemui seorang petapa di Gunung Kidul untuk meminta ramuan.
Gambar diunduh dari cendekiacentre.blogspot.com.
c. Gambar 3 Buto Ijo mengejar Timun Mas.
Gambar diuduh dari digibookgallery.com
d. Gambar 4 Buto Ijo tenggelam di danau lumpur
Gambar diuduh dari rovicky.wordpress.com
PENUTUP
Simpulan
Media pembelajaran berfungsi untuk lebih mengefektifkan kegiatan pembelajaran.
Microsoft PowerPoint merupakan sebuah software yang dibuat dan berbasis multi
media. Didalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam program
Microsoft Office dalam OS Windows. Program ini dirancang khusus untuk
menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan,
pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang
mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik. PowerPoint merupakan
salah satu media untuk menyampaikan presentasi.
Kelebihan dari media gambar adalah : 1) murah, 2) dapat diakses oleh kalangan
luas, 3) tidak memerlukan peralatan, 4) bersifat fleksibel, mudah dibawa ke
mana-mana, 5) dapat digunakan untuk menyampaikan semua materi pembelajaran, dan
6)bisa dibaca di mana saja dan kapan saja, tidak terikat tempat dan waktu.
Sedangkan kelemahan yang ada dari media gambar diam adalah : 1) membutuhkan
reading habits atau kebiasaan membaca, 2) membutuhkan pengetahuan awal (prior
knowledge), 3) kurang bisa membantu daya ingat, 4) apabila penyajiannya (font,
warna, ilustrasi) tidak menarik, akan cepat membosankan.
Kelebihan dari media pembelajaran Power Point adalah : 1) proses pembuatan
mudah, 2) lebih menarik perhatian, 3) fleksibel dan simple, dan 4) efektif.
Sedangkan kelemahan dari media ini adalah : 1) biaya lebih mahal, 2) apabila
slide presentasi tidak menarik, siswa akan cepat bosan, 3) perlu kreativitas
yang lebih, dan 4) membutuhkan keterampilan dibidang komputer. 
Powerpoint dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
Terutama dalam pembelajaran sastra, misalnya saja pembelajaran dongeng. Dengan
powerpoint, dongeng dapat disajikan dengan lebih menarik, dengan slide-slide
yang berwarna-warni dan beraneka ragam. Sehingga peserta didik tidak hanya
diberikan materi secara lisan dan abstrak, tetapi juga visualisasinya yang
lebih konkret. Bahkan kita dapat menambahkan efek-efek suara yang dapat menarik
perhatian siswa. Sehingga pembelajaran mengenai dongeng tidak monoton dan
membuat peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Sehingga dapat mencapai hasil yang optimal.
Saran
Bagi guru atau pendidik yang ingin memanfaatkan media Power Point, harus lebih
kreatif dalam membuat tampilan atau slide sehingga siswa tidak mudah bosan.
Pada penggunaannya, apabila guru atau pendidik yang mengalami keasulitan dalam
membuat presentasi dapat menggunakan buku padnuan tentang Power Point.
Guru atau pendidik tidak boleh tergantung pada media tersebut, tetapi harus
kreatif dalam memanfaatkan meia pembelajaran yang ada. 
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad Sudrajat. 2009. “Media Pembelajaran”. www.akhmadsudrajat.wordpress.com.
(diakses: Rabu, 11 November 2009). 
Anonim. 8 Agustus 2008. www.Kompas.com. (diakses: Kamis, 12 November 2009).
Anonim. cendekiacentre.blogspot.com. (diakses: Jumat, 13 November 2009).
Anonim. digibookgallery.com. (diakses: Jumat, 13 November 2009).
Anonim. rovicky.wordpress.com. (diakses: Jumat, 13 November 2009).
Brown, H. Douglas. 1994. Principles of Language Learning and Teaching, Prentice
Hall Regents: New Jersey.
Ibrahim, H., Sihkabuden, Suprijanta, & Kustiawan, U. 2001. Media
pembelajaran: Sebagai Bahan Ajar. Jakarta: Bumi Angkasa.
Kemp, Ferrod E. 1980. Planning and Producing Audiovisual Materials. Harper and
Row: New York.
Muchroji Mahmad. muchrojimahmad.blogspot.com.(diakses: Kamis, 12 November
2009).
Oemar Hamalik. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Angkasa.