Tentang Konsep Kebahasaan Dan
Pembelajaran Kebahasaan
Dalam
pembelajaran bahasa aspek kebahasaan disajikan terintegrasi dengan empat aspek
keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Kebahasaan diitegrasikan ke dalam keempat keterampilan.
1. Pembelajaran Kebahasaan
dalam Mendengarkan
Pembelajaran
kebahasaan dalam aspek mendengarkan di SMA sebagaimana telah disebutkan dalam
kompetensi dasar yaitu: (a) Menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam
beberapa kalimat; (b) Menuliskan kembali berita yang dibacakan ke dalam
beberapa kalimat; dan (c) Menganalisis laporan.
A.    Pembelajaran Semantik dalam
Mendengarkan
Semantik
berkaitan dengan jenis-jenis makna dan relasi makna. Dalam dengaran tidak dapat
dihindarkan adanya perubahan-perubahan makna, baik yang berupa sinomim,
antonim, homonim, homofon, homograf, dll. Untuk mengajarkan semantik dalam
mendengarkan dapat dilakukan dengan memutarkan sebuah dengaran, baik yang
berupa monolog maupun dialog, selanjutnya siswa diminta untuk mencari sinonim,
antonim, homonim, homofon, homograf, atau aspek lain dalam semantik yang ingin
disampaikan.
2. Pembelajaran Kebahasaan
dalam Berbicara
Berbicara
merupakan aspek keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Dilihat dari
produktivitasnya secara lisan makan aspek fonologi menjadi bagian yang dominan
dalam pembelajarannya. Dalam hal ini dapat diprasyaratkan siswa mampu berbicara
dengan lafal, intonasi, tekanan, dan jeda yang jelas, dengan kata lain
unsur-unsur segmental dan suprasegmental bahasa harus dikuasi oleh siswa.
Standar
kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa dalam aspek ini adalah: (a)
Menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata
dan kalimat efektif; (b) Menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat
serta menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana; (c) Bercerita
dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, gestur, dan mimik yang tepat;
(d) Menceritakan tokoh idola dengan mengemukakan identitas dan keunggulan
tokoh, serta alasan mengidolakannya dengan pilihan kata yang sesuai; (e)
Bertelepon dengan kalimat yang efektif dan bahasa yang santun; (f) Menyampaikan
laporan secara lisan dengan bahasa yang baik dan benar; (g) Membawakan acara
dengan bahasa yang baik dan benar, serta santun; (h) Melaporkan secara lisan
berbagai peristiwa dengan menggunakan kalimat yang jelas; (i) Berpidato/ berceramah/
berkhotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta volume suara yang
jelas;
A.    Pembelajaran Semantik dalam
Berbicara
Sudah
diketahui bersama bahwa bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi dan alat
berpikir, dengan bahasa dimungkinkan manusia untuk dapat berhubungan dengan
sesamanya, baik secara lisan maupun tertulis.
Komunikasi
akan berlangsung secara efektif apabila para pelaku komunikasi yang
bersangkutan menggunakan bahasa secara efektif pula. Bahasa yang digunakan
secara efektif pula. Bahasa yang digunakan secara efektif diwujudkan dalam
pemakaian bahasa yang baik dan benar berdasarkan kaidah yang berlaku, baik pada
tatanan fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik.
Dalam
kehidupan berbahasa sehari-hari, sering kita temukan penyimpangan pengguanaan
kalimat akibat terjadinya penyimpangan makna. Dalam hal ini guru harus dapat
memilih bahan ajar yang menarik minat bagi siswa dalam berbicara,yang dalam hal
ini dapat juga menggunakan media sastra sebagai pembelajaran untuk memahami
beragam makna bahasa.
3. Pembelajaran Kebahasaan
dalam Membaca
Aspek
kebahasaan yang distandarkan dalam keterampilan membaca antara lain: (a)
Menemukan makna kata tertentu dalam kamus secara cepat dan tepat sesuai dengan
konteks yang diinginkan melalui kegiatan membaca memindai; (b) Membacakan
berbagai teks perangkat upacara dengan intonasi yang tepat; (c) Membacakan
berbagai teks perangkat upacara dengan intonasi yang tepat dan; (d) Membacakan
teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang
jelas.
Berbeda
dengan dua keterampilan sebelumnya yang bersifat produktif keterampilan membaca
termasuk ke dalam keterampilan yang bersifat reseptif. Dalam jenis keterampilan
ini unsur fonologis kurang berperan kecuali pada proses membaca nyaring yang
memergunakan alat artikulasi. Dalam hal ini, aspek fonologis menjadi penting
sebab berkaitan dengan berbicara sebagai hasil dari proses membaca.
A.    Pembelajaran Semantik dalam Membaca
Dalam
kegiatan membaca siswa dapat diajak untuk melakukan membaca pemahaman. Dalam
membaca pemahaman itu, siswa diajak memahami makna kata-kata sulit dengan
menggunakan kamus sebagai media. Selanjutnya, siswa diajak menyusun kembali
kata-kata yang telah ditemukan menjadi kalimat.
4. Pembelajaran Kebahasaan dalam
Menulis
Aspek
kebahasaan dalam menulis yang disebutkan dalam standar komptensi yang harus
dikuasai siswa antara lain: (a) Menulis buku harian atau pengalaman pribadi
dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar; (b)
Menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, dan bahasa; (c)
Menulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif, baik dan benar; (d)
Mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan memperhatikan cara penulisan
kalimat langsung dan tak langsung; (e) Menulis pesan singkat sesuai dengan isi
dengan menggunakan kalimat efektif dan bahasa yang santun; (f) Menulis laporan
dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar; (g) Menulis surat dinas
berkenaan dengan kegiatan sekolah dengan sistematika yang tepat dan bahasa
baku; (h) Menulis petunjuk melakukan sesuatu dengan urutan yang tepat dan
menggunakan bahasa yang efektif; (i) Menulis kreatif naskah drama satu babak
dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama; (j) Menulis rangkuman isi
buku ilmu pengetahuan populer; (k) Menulis teks berita secara singkat, padat,
dan jelas; (l) Menulis slogan/poster untuk berbagai keperluan dengan pilihan
kata dan kalimat yang bervariasi, serta persuasif; (m) Menulis puisi bebas
dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai; (n) Menulis iklan baris dengan
bahasa yang singkat, padat, dan jelas; (o) Menyunting karangan dengan
berpedoman pada ketepatan ejaan, tanda baca, pilihan kata, keefektifan kalimat,
keterpaduan paragraf, dan kebulatan wacana; dan (p) Menulis teks
pidato/ceramah/ khotbah dengan sistematika dan bahasa yang efektif.
A.    Pembelajaran Semantik dalam Menulis
Semantik
yang mensyaratkan siswa untuk mengetahui makna kata, baik yang bermakna
denotasi untuk penulisan yang bersifat resmi dan formal maupun kata yang
bermakna konotasi untuk penulisan kreatif, seperti dalam penulisan karya
sastra.
RANGKUMAN
Pembelajaran kebahasaan dalam KTSP dintegrasikan ke
dalam pembelajaran emapat keterampilan berbahasa yang terdiri atas
mendengarkan, berbicara membaca dan menulis. Namun demikian, pengetahuan
kebahasaan tidak dapat dilepaskan sebab bagaimana pun bahasa selalu mempunyai
kaidah dan aturan ketatbahasaan yang mengatur agar bahasa tersebut sistematis.
Sama halnya dengan bahasa-bahasa lainnya bahasa
Indonesia memiliki hirarki ketatabahasaan yang terdiri atas: fonologi,
morfologi, sintasksis, semantik. Selain hirarki tersebut dalam ditambahkan juga
aspek kosakata. Fonologi berkaitan dengan tata bunyi, untuk mengejawantahan
fonologi dalam keterampilan membaca dan menulis dilambangkan dengan fonem-fonem
suprasegmental dan tanda-tanda baca serta ejaan. Morfologi merupakan sercara
lingusitis merupakan ilmu yang berkaitan dengan kata dan pembentukan kata,
sintaksis berkaitan dengan pembentukan kalimat, sedangkan semantik berkaitan
dengan pemaknaan baik makna kata maupun makna pembentuk kata yang biasa disebut
dengan gramatikal, jenis-jenis makna, serta perubahan makna.
Dalam pelaksanaan pembelajarannya aspek-aspek
kebahasaan diberikan secara inklusif dalam keempat keterampilan. Dalam
keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis harus melibatkan
kebahasaan sebagai dalam aspek berbicara misalnya ditekankan pada aspek-aspek
fonologi yang berkaitan dengan tekanan, intonasi, jeda, dan pelafalan. Demikian
juga aspek kebahasaan yang seperti pembentukan kata, kalimat dan semantik ke
dalam keempat aspek keterampilan berbahasa.
PENILAIAN
Jawablah pertanyaan berikut dengan
singkat dan jelas.
1. Sebutkan fungsi dan makna awalan di-
2. Berilah
tanda baca dan betulkan ejaan dalam paragraf berikut.
pompa hidran
hydraulicran ialah sejenis pompa yang dapat bekerja secara kontinu tanpa
menggunakan bahan bakar atau energi tambahan dari luar pompa ini bekerja dengan
memanfaatkan tenaga aliran air yang berasal dari sumber air dan mengalirkan
sebagian air tersebut ke tempat yang lebih tinggi bagian utama sistem pompa ini
ialah pipa pemasukan katub limbah katub pengantar katub udara ruang udara dan
pipa pengeluaran pada dasarnya air dapat dipompakan karena adanya perubahan
energi kinetis air jatuh yang menimbulkan tenaga yang cukup tinggi dalam ruang
udara sehingga sanggup mengangkat dan mengalirkan air ke tempat yang lebih
tinggi permukaannya desain katub limbah dan katub pemasukan dibuat sedemikian
rupa sehingga dapat berfungsi bergantian
3. Betulkan
kalimat berikut dari segi kehematan.
1.     
Router
berfungsi agar supaya data sampai di tempat tujuan sesuai dengan yang
dikehendaki.
2.     
Pada waktu
yang bersamaan pengapikasian teknologi phone banking juga
dilakukan. Phone banking melayani informasi mengenai produk
yang ada di Bank Putra dan layanan transfer dana untuk segala jenis kartu
kredit.
3.     
Software network ini
sangat penting dan mutlak karena tanpa software maka jaringan
tersebut tidak akan berfungsi sehingga workstation dan server tidak
dapat bekerja sebagaimana yang dikendaki.
4. Berilah
kata hubungan (antarkalimat dan intrakalimat) yang tepat pada paragraf berikut!
a. Modem adalah interface yang
sedikit berbeda dengan card adapter lainnya. (…), modem tidak
hanya mengubah signal analog biasa (…) juga mengubah dan
mengolah signal telepon. Modem dapat mengubah signal telepon
yang masuk (…) mengolahnya.
b. Berbeda
dengan media lainnya, media ini menggunakan teknologi cahaya. (…) media ini
tidak mengganggu dan terganggu oleh keadaan sekelilingnya.
c. Setelah
manajemen melakukan investasi untuk Wide Area Network (WAN) ATM diinstal di
enam lokasi di antaranya Jakarta, Bandung, dan Surabaya. (…) bergabung dengan
provider ATM bersama sistem jaringan berkembang (…) menjadi lebih luas. (…),
aplikasi penarikan tunai melalui ATM menjadi lebih mudah.
5. Jelaskan
relasi makna dan buatlah contoh tiap-tiap relasi maknanya.
Jawaban:
1. Awalan
di- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja pasif. Makna awalan di- sebagai
berikut:
a. ‘dikenai laku’ atau’ dikenai
tindakan’, seperti dihukum (dikenai tindakan hukum), dll.
b. ‘dikenai dengan’, seperti diparang (dipotong),
dll.
c. ‘dibuat’ atau ‘dijadikan’,
seperti digulai (dibuat/dijadikan gulai), dll.
d. ‘diberi’ atau ‘dilengkapi
dengan’, seperti dipagari (diberi pagar), dll.
2. Pompa hidran hydraulicran ialah
sejenis pompa yang dapat bekerja secara kontinu tanpa menggunakan bahan bakar
atau energi tambahan dari luar. Pompa ini bekerja dengan memanfaatkan tenaga
aliran air yang berasal dari sumber air dan mengalirkan sebagian air tersebut
ke tempat yang lebih tinggi. Bagian utama sistem pompa ini ialah pipa
pemasukan, katub limbah, katub pengantar, katub udara, ruang udara, dan pipa
pengeluaran. Pada dasarnya air dapat dipompakan karena adanya perubahan energi
kinetis, air jatuh yang menimbulkan tenaga yang cukup tinggi dalam ruang udara
sehingga sanggup mengangkat dan mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi
permukaannya. Desain katub limbah dan katub pemasukan dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat berfungsi bergantian.
3. Kalimat
yang betul.
a. Router
berfungsi agar data sampai di tempat tujuan sesuai dengan yang dikehendaki.
b. Pada waktu yang bersamaan
pengapikasian teknologi phone banking juga dilakukan. Phone
banking melayani informasi produk yang ada di Bank Putra dan layanan
transfer dana untuk segala jenis kartu kredit.
c. Software network ini
penting dan mutlak karena tanpa software jaringan tersebut
tidak akan berfungsi sehingga workstation dan server tidak
dapat bekerja sebagaimana yang dikendaki.
4. Kata
hubung yang tepat
a. Modem adalah interface yang
sedikit berbeda dengan card adapter lainnya (Namun demikian),
modem tidak hanya mengubah signal analog biasa (tetapi) juga
mengubah dan mengolah signal telepon. Modem dapat mengubah signal telepon
yang masuk (kemudian) mengolahnya.
b. Berbeda
dengan media lainnya, media ini menggunakan teknologi cahaya. (Namun demikian,)
media ini tidak mengganggu dan terganggu oleh keadaan sekelilingnya.
c. Setelah
manajemen melakukan investasi untuk Wide Area Network (WAN) ATM diinstal di
enam lokasi di antaranya Jakarta, Bandung, dan Surabaya. (Sejak) bergabung
dengan provider ATM bersama sistem jaringan berkembang (dan) menjadi lebih
luas. (Selain itu), aplikasi penarikan tunai melalui ATM menjadi lebih mudah.
5. Relasi
makna
a. Sinonimi
Sinonimi
adalah relasi makna antarkata (frasa atau kalimat) yang maknanya sama atau
mirirp. Didalam suatu bahasa sangat jarang ditemukan dua kata yang bersininim
secar mutlak.
Ada beberapa hal yang menyebabkan
munculnya kata-kata yang bersinonim, seperti kata-kata yang berasal dari
daerah, bahasa nasional, dan bahasa asing. Sebagai contoh kukul (bahasa
Jawa) bersinonim dengan jerawat (bahasa Indonesia)
b. Antonimi
Antonim atau
oposisi adalah relasi antarkata yang bertentangan atau berkebalikan maknanya.
Istilah antonimi digunakan untuk
oposisi makna dalam pasangan leksikal bertaraf seperti panasdengan dingin,
antonimi ini disebut bertaraf karena antara panas dengan dingin masih
ada kata-kata seperti hangat dan suam-suam kuku.
Perkataan seperti Saya tidak ingin mandi dengan air dingin tidak
berarti Saya ingin mandi dengan air panas.
Oposisi makna pasangan leksikal
tidak bertaraf yang maknanya bertentangan disebut oposisikomplementer,
seperti jantan dengan betina.
Relasi
antarkata ada juga yang maknanya berkebalikan, yang disebut kosok bali, seperti
kata suami dengan kata isteri.
c. Homonimi
Himonimi
adalah relasi makna antarkata yang ditulis atau dilafalkan sama tetapi maknanya
berbeda . kata-kata yang ditulis sama tetapi maknanya berbeda disebut homograf,
sedangkan yang dilafalkan sama tetapi makna berbeda disebut homofon. Contoh
homograf adalah kata tahu yang berarti makanan yang berhomofraf dengan kata
tahu yang berarti paham dan buku yang berarti kitab berhomograf dengan buku
yang berarti tempat pertemuan atau dua ruas, sedangkan kata masa yang berarti
waktu berhomofon dengan massa yang berarti jumlah besar yang menjadi satu
kesatuan.
Di dalam
kamus kata-kata yang termasuk homofon muncul sebagai lema (entri) yang
terpisah. Misalnya kata tahu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia muncul sebagai
dua lema.
1ta.hu v mengerti sesudah melihat
(menyaksikan, mengalami, dsb);
2ta.hu n makanan dari kedelai putih yang
digiling halus-halus, direbus dan dicetak
d. Polisemi
Polisemi
berkaitan dengan kata atau frasa yang memiliki beberapa makna yang berhubungan.
Hubungan antarmakna ini disebut polisemi. Di dalam penyusunan kamus, seperti
yang disebut di atas, kata-kata yang berhomonimi muncul sebagai lema (entri
yang terpisah), sedangkan kata yang berpolisemi muncul sebagai satu lema namun
dengan beberapa penjelasan. Misalnya, kata sumber dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia muncul sebagai satu lema, namun dengan beberapa penjelsan seperti
berikut.
sum.ber n 1tempat keluar (air atau zat cair); sumur;
2asal (dl berbagai arti)
Dilihat dari relasi gramatikalnya,
ada dua jenis relasi makna, relasi sintagmatik dan paradigmatik. Relasi makna
sintagmatis adalah relasi antarmakna kata dalam satu frasa ataui kalimat (hubungan
horizontal). Sebagai contoh hubungan makna antara saya membaca danbuku dalam
kalimat saya membaca buku. Di sisi lain, relasi paradigmatis adalah
relasi antarmakna kata yang menduduki gatra sintaktis yang sama dan dapat
saling menggantikan dalam satu konteks tertentu (hubungan vertikal). Hubungan
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Saya membeli
bunga ………untuk hadiah ualng tahun ibu saya.
mawar
anggrek
aster
tulip
relasi makna
antara kata mawar, anggrek, aster, dan tulip merupakan relasi paradigmatis